Selain itu, mental cowok dibuat menyelesaikan masalah dengan fisik atau kekerasan, terutama kalau mengalami frustasi. Sementara cewek lebih bisa bicara dan menangis,” jelas Mariana.
(Lihat di sini seleb Hollywood yang pernah mengalami kekerasan oleh pacarnya)
Kekerasan fisik hanya sebagian kecil dari kekerasan dalam pacaran. Memang, jenis kekerasan ini paling gampang dikenali karena ada bukti yang jelas.
Sementara kekerasan lain tidak meninggalkan bukti nyata yang bisa dengan gampang dilihat. Selain fisik, bentuk kekerasan lainnya adalah verbal, emosional, dan seks.
Menurut Mariana, tahun 2015 lalu, KDP menempati urutan kedua setelah KDRT sebagai jenis kekerasan paling banyak dialami perempuan. “KDP ini mencakup kekerasan fisik, seksual, dan psikologis,” jelasnya.
(Lihat di sini apa yang harus kita lakukan kalau teman mengalami kekerasan seksual)
Sebelumnya, yuk kenali tanda-tanda kekerasan dalam hubungan berpacaran ini.
Terlibat dalam hubungan yang tidak sehat tentunya akan memberi dampak negatif bagi kita. Beberapa dampak yang kita rasakan di antaranya:
- Karena adanya efek pembiaran, maka lama-lama cowok akan semakin semena-mena dan bertindak kasar. Nantinya bisa berujung ke tindak kriminal.
- Merusak penghayatan diri kita. Sehingga kita merasa helpless, tidak berguna dan ujung-ujungnya membuat kita jadi makin tergantung kepadanya.
- Tidak percaya diri.
- Merasa kesulitan untuk mengekspresikan diri, termasuk dalam menyampaikan pendapat.
- Meragukan kemampuan diri sendiri.
- Depresi, berisiko melakukan tindak bunuh diri atau terjerumus kepada hal negatif seperti alkohol dan obat-obatan terlarang.
Namun, seringkali terjadi seseorang yang menjadi korban kekerasan seksual ini merasa sulit untuk lepas dari sang pacar.
“Ada tiga penyebabnya, yaitu karena merasa cinta, pernah melakukan hubungan seks sehingga yakin kalau hubungan ini adalah segala-galanya, dan merasa tidak berdaya, yaitu percaya kalau tidak ada cowok lain yang bisa menerima kita apa adanya,” jelas Vera.