4 Perayaan Kelulusan yang Berakhir Enggak Bahagia dan Enggak Perlu Kita Tiru

By Debora Gracia, Jumat, 5 Mei 2017 | 05:46 WIB
4 Perayaan Kelulusan yang Berakhir Enggak Bahagia dan Enggak Perlu Kita Tiru (Debora Gracia)

Wajar banget kalau kita merayakan kelulusan SMA karena kita sudah terbayang dengan masa depan dan kehidupan yang akan semakin menyenangkan ketika kuliah nanti. Enggak salah kalau kita senang dan pengin merayakannya bareng teman-teman kita.

Tapi jangan sampai perayaan yang tadinya harusnya berakhir bahagia malah jadinya konyol karena kita enggak berpikir panjang. Atau menganggap hal-hal yang enggak keren itu keren. Seperti aksi konvoi yang justru berakhir konyol.

Mengakhiri masa-masa saat SMA itu harusnya menyenangkan, jangan sampai jadi menyedihkan dan berakhir penyesalan.

Seperti 5 perayaan kelulusan SMA yang berakhir enggak bahagia dan malahan konyol.

(10 Kebiasaan di Sekolah yang Harus Kita Tinggalkan Setelah Lulus SMA)

Konvoi yang harusnya berakhir menyenangkan jadi menyedihkan. Ini terjadi saat konvoi kelulusan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dua orang tewas karena kecelakaan saat konvoi kelulusan.

Hal itu terjadi karena terlalu kencang melajukan motor dan akhirnya kecelakaan enggak bisa dihindari. Ironisnya, salah satu korban adalah siswa kelas XI, yang sebenarnya hanya ikut-ikutan kakak kelas yang sedang merayakan kelulusan dengan konvoi.

Kecelakaan beruntun yang terjadi saat konvoi terjadi pada empat siswa di sebuah SMK swasta di Purbalingga, Jawa Tengah. Kecelakaan tersebut diakibatkan arak-arakan siswa yang melaju kencang dengan jarak yang rapat.

Sewaktu salah satu kendaraan mengerem mendadak, kendaraan di belakangnya terkejut. Kecelakaan pun enggak bisa dihindari. Beruntungnya, mereka hanya mengalami luka ringan dan enggak sampai menyebabkan korban jiwa. Tapi, empat siswa tersebut pun mengaku menyesal karena perbuatan mereka.

(Simpan 10 Quotes Perpisahan Sekolah Paling Mengharukan Ini Untuk Kita Kasih Sama Sahabat)

Konvoi kelulusan SMA berakhir dengan tawuran, penganiayaan, dan kerusuhan terjadi di Klaten, Jawa Tengah. Di antara 113 pelajar dari sejumlah SMK dan SMA yang ditangkap karena konvoi yang berakhir rusuh, sebanyak 101 pelajar diperbolehkan pulang karena enggak terbukti melakuakn tindakan kriminal.

Tapi sisanya, terbukti melakukan tindakan kriminal seperti membawa senjata tajam, merusak rumah warga dengan melempari batu, sambil merusak motor dan mobil di jalan. Enggak hanya itu, mereka juga melukai beberapa pelajar lainnya.

Enggak hanya itu, sejumlah siswa di Tegal pun ditangkap polisi karena membuat keributan dan menganggu warga saat merayakan kelulusan dengan konvoi.

Kejadian ini terjadi di Madiun, saat segerombol siswa SMA dan SMK beramai-ramai memenuhi jalan raya karena konvoi kelulusan.

Suara knalpot yang bising, kemacetan yang ditimbulkan, dan bunyi klakson yang nyaring bisa mengganggu warga setempat.

Sekelompok ibu-ibu merasa terganggu dengan aksi para siswa SMA/SMK tersebut, karena konvoi tersebut juga diwarnai dengan teriakan siswa yang bikin enggak nyaman. Akhirnya ibu-ibu tersebut menyiram para siswa yang sedang konvoi dengan air bekas cucian piring.

Nah, senang karena lulus SMA boleh, wajar kalau kita pengin melakukan sebuah perayaan, tapi sebaiknya jangan menganggu ketentraman orang lain, ya.

(Terancam LDR Sama Pacar Ketika Lulus dari SMA Nanti. Lebih Baik Lanjut Atau Enggak, Ya?)