Jurusan kedokteran adalah salah satu jurusan yang paling sering dikenai stereotype sama masyarakat. Banyak yang nganggep lulusan dari jurusan ini sudah pasti sukses, kaya raya, dan masa depannya terjamin.
Kenyataannya, tahap yang harus dilewati para mahasiswa yang memilih untuk berkuliah di jurusan ini sangat panjang.
Setelah menyelesaikan kuliah dan mendapat gelar Sarjana Kedokteran, mereka masih harus menempuh tahapan tambahan lainnya, yakni coass dan internship yang berat sebelum akhirnya bisa praktek mandiri sebagai dokter umum
Nah, untuk tau lebih jelasnya, yuk kita ngobrol-ngobrol sama Rahayu Priyanti (22), yang tahun ini baru aja menyelesaikan pendidikannya dan meraih gelar S.Ked. Cerita Ayu tentang suka duka yang dialami mahasiswa kedokteran.
(Klik di sini untuk tahu tips belajar ala Hermione Granger)
Sejak kecil aku memang punya cita-cita untuk jadi dokter, he-he. Tujuan utamaku, aku pengin ngebantu orang yang sakit, terlepas dari bagaimana kondisi ekonomi dan latar belakangnya.
Dan syukurnya, keluargaku sangat mendukung impianku ini.
Awalnya sempat kaget dan kewalahan, karena cara belajar di kuliah benar-benar beda sama waktu sekolah dulu, terlebih kami menghadapi ujian baik tulis ataupun praktikum yang cukup banyak disetiap modul.
Tapi, Alhamdulillah, lama kelamaan bisa adaptasi dan mulai terbiasa karena kami juga dibimbing oleh senior selama 1 tahun pertama perkuliahan.