Selain itu kesan pertama masuk di jurusan ini aku benar-benar ngerasa takjub karena bisa lebih mengenal tubuh kita sendiri yang diciptakan Allah dengan begitu sempurna.
Jadi walaupun emang sempet ngerasa syok di awal, aku akhirnya lebih milih buat menikmati setiap keseruan dan hal-hal baru yang aku pelajari.
(Tindakan kekerasan seksual yang enggak kita sadari, cek di sini)
Bayanganku dulu kalau kuliah di jurusan ini pasti harus belajar terus, dan itu memang kenyataan sih, ha-ha. Di sini belajar bukan lagi soal keinginan, tapi kebutuhan.
Kami butuh belajar untuk bisa lulus dan butuh ilmu dari apa yang kami pelajari untuk bisa membantu pasien-pasien kami nanti karena kami benar-benar berurusan langsung dengan nyawa manusia kan?
Disini kami dituntut untuk mengembangkan materi yang telah diberikan dosen dari sumber lain, entah buku ataupun jurnal.
Kalau ditanya berat atau nggak, kadang terasa berat sih, tapi aku yakin selama kita suka bidangnya, kita pasti bisa menikmati setiap prosesnya kok.
Ketika ada kegiatan organisasi yang waktunya mepet dengan waktu ujian, sehingga kita harus belajar cara bagi waktu.
Selain itu aku juga ngerasa berat pas ngerjain skripsi, soalnya kita gak punya waktu khusus untuk skripsi.
Kami melakukan penyusunan skripsi berbarengan dengan kegiatan belajar dikampus, sehingga lagi-lagi kami harus tau cara membagi waktu.