Cerita Astronom Perempuan Pertama Indonesia Tentang Menariknya Bekerja di Bidang Astronomi

By Ifnur Hikmah, Sabtu, 31 Maret 2018 | 04:30 WIB
Foto: BBC Indonesia (Ifnur Hikmah)

Selain jadi astronom di lembaga antariksa observatorium, kita juga bisa jadi dosen atau guru, jadi jurnalis, bisa kerja di NASA (National Aeronautics and Space Administration), atau bahkan menjadi astronot. Keren banget!

Seringkali kita sebagai cewek merasa sulit untuk bisa mencapai cita-cita, termasuk menjadi astronom.

Tapi hal ini enggak berlaku sama Karlina Supelli. Keberhasilannya jadi seorang astronom pertama Indonesia tidak lepas dari tekadnya untuk menakis segala stigma dan anggapan kalau cewek enggak bisa kerja di dunianya “laki-laki” ini.

“Saya membuktikan bisa lulus di jurusan astronomi dan jadi astronom. Apalagi seorang astronom juga tidak sekadar penelitian, kami bahkan mengangkat barang-barang yang berat dan besar, lebih besar dari tubuh saya dan saya bisa,” tegasnya.

Jangan minder atau patah semangat. Bahkan sekarang separuh mahasiswa astronomi itu adalah perempuan.

“Dulu saya pernah dibiayai untuk melakukan penelitian astronomi di Australia. Di sana saingan saya laki-laki semua. Bukan karena saya perempuan terus bisa direndahkan, kami sama-sama menunjukkan kekuatan otak, kok,” tambahnya dengan semangat.

Intinya tetap belajar dan berjuang terus ya buat bisa terjun di bidang astronomi ya, girls!

Setia pada pilihan dan tekuni bidang yang kita suka, maka pasti akan membuahkan hasil yang baik serta pemikiran yang baik dan kritis juga.” - Dr. Karlina Supelli, Msc

(Sara)