Cerita Astronom Perempuan Pertama Indonesia Tentang Menariknya Bekerja di Bidang Astronomi

By Ifnur Hikmah, Sabtu, 31 Maret 2018 | 04:30 WIB
Foto: BBC Indonesia (Ifnur Hikmah)

Penasaran, sebenarnya dunia astronomi itu belajar soal apa aja sih? Pengin tahu apa yang bikin dunia astronomi beda dari ilmu lain, kan?

Cewekbanget.id berkesempatan buat ngobrol bareng dengan seorang Astronom perempuan pertama di Indonesia, yaitu Dr. Karlina Supelli, Msc. Ada beberapa hal menarik yang wajib kita tahu kalau bekerja di bidang astronomi, menurut astronom perempuan pertama Indonesia ini.

Kalau dulu sewaktu kecil cuma bisa lihat indahnya bintang di langit, belajar di dunia astronomi bisa bikin kita tahu soal asal usul bintang, lho.

Beberapa waktu lalu cewekbanget.id ngobrol bareng Dr. Karlina Supelli, Msc, mengenai apa sih yang bakal kita pelajari di dunia astronomi ini.

“Kalau di ilmu astronomi ini kita akan belajar banyak hal tentang alam semesta, seperti mengamati benda-benda astronomi yang sudah kuno. Benda-benda tersebut berada di galaksi yang aktif,” cerita perempuan berusia 59 tahun ini.

Bayangin dong, betapa serunya kita bisa tahu sejarah lahirnya benda-benda di ruang angkasa, girls!

(Mau kerja di Google? Ini 3 hal yang perlu kita siapkan, menurut Head of Marketing Google Indonesia!)

“Astronomi itu nantinya akan belajar soal sejarah galaksi, dan bagaimana benda-benda langit itu tercipta. Hal-hal tersebut dinamakan alam semesta dini atau terbentuknya alam semesta,” jelasnya.

Mempelajari alam semesta bukan cuma galaksi aja nih, tapi tentang adanya tata surya dan awal tercipta planet-planet, termasuk bumi.

Nah, selain itu, kita juga akan belajar soal evolusi alam semesta. Bicara soal evolusi ternyata enggak cuma kita aja sebagai manusia, ternyata alam semesta juga mengalami evolusi.

Di dunia astronomi, kita akan belajar banyak hal soal evolusi planet dan berbagai macam galaksi. Apalagi sejak ditemukannya pengganti planet Pluto, juga bisa kita pelajari, apakah benar penemuan planet baru atau planet Pluto itu yang berevolusi?

Hal-hal yang bikin penasaran tersebut bisa kita pelajari lewat ilmu astronomi.

Alam semesta, galaksi, tata surya, planet-planet yang ada di dalamnya ini enggak muncul dengan sendirinya, lho. Mereka bisa dicari tahu sejarahnya menggunakan teori-teori yang ada di dalam pelajaran fisika dan matematika.

Makanya, bagi kita yang pengin banget bekerja di dunia astronomi, kita mesti mempersiapkan beberapa hal, salah satunya ya pendidikan. Yup! Sekolah dengan mengambil jurusan yang kira-kira cocok untuk bisa bekeja di bidang astronomi itu sangatlah penting.

Kita bisa mengambil salah satu jurusan astronomi di Institut Teknologi Bandung, yang nantinya bakal masuk ke Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Perlu banget buat menguasai mata pelajaran yang berhubungan dengan matematika dan fisika.

“Ya beberapa mata kuliahnya ada fisika bintang dengan menggunakan matematika sebagai bahasanya,” jelasnya.

Selain pendidikan kita juga perlu berani, punya passion, gairah dan komitmen buat terjun ke astronomi, karena bidang ini masuk ke bidang ini memang tidak mudah.

Astronomi memang masih jadi jurusan yang kurang banyak peminatnya di Indonesia.

Padahal, sebenarnya lulusan-lulusan astronom ini banyak dicari, lho.

Karena rata-rata tenaga ahli astronom selalu diambil dari luar negeri.

Selain jadi astronom di lembaga antariksa observatorium, kita juga bisa jadi dosen atau guru, jadi jurnalis, bisa kerja di NASA (National Aeronautics and Space Administration), atau bahkan menjadi astronot. Keren banget!

Seringkali kita sebagai cewek merasa sulit untuk bisa mencapai cita-cita, termasuk menjadi astronom.

Tapi hal ini enggak berlaku sama Karlina Supelli. Keberhasilannya jadi seorang astronom pertama Indonesia tidak lepas dari tekadnya untuk menakis segala stigma dan anggapan kalau cewek enggak bisa kerja di dunianya “laki-laki” ini.

“Saya membuktikan bisa lulus di jurusan astronomi dan jadi astronom. Apalagi seorang astronom juga tidak sekadar penelitian, kami bahkan mengangkat barang-barang yang berat dan besar, lebih besar dari tubuh saya dan saya bisa,” tegasnya.

Jangan minder atau patah semangat. Bahkan sekarang separuh mahasiswa astronomi itu adalah perempuan.

“Dulu saya pernah dibiayai untuk melakukan penelitian astronomi di Australia. Di sana saingan saya laki-laki semua. Bukan karena saya perempuan terus bisa direndahkan, kami sama-sama menunjukkan kekuatan otak, kok,” tambahnya dengan semangat.

Intinya tetap belajar dan berjuang terus ya buat bisa terjun di bidang astronomi ya, girls!

Setia pada pilihan dan tekuni bidang yang kita suka, maka pasti akan membuahkan hasil yang baik serta pemikiran yang baik dan kritis juga.” - Dr. Karlina Supelli, Msc

(Sara)