4 Jenis Kram Saat Menstruasi yang Berbahaya Buat Kesehatan Reproduksi Kita

By Indra Pramesti, Senin, 27 November 2017 | 10:38 WIB
Yuk waspadai jenis kram saat menstruasi yang berbahaya buat kesehatan reproduksi! (Indra Pramesti)

Sebagai cewek, wajar kalau kita ngerasain kram selama masa menstruasi berlangsung setiap bulannya. Ketika kram yang kita rasakan terlampau sakit sehingga menghentikan kita dari rutinitas sehari-hari, maka kita wajib waspada nih girls. Terlebih lagi kalau kram tersebut disertai dengan pendarahan yang berlebihan.

Dilansir dari WomensHealthMag, ob-gyn asal New York, Alyssa Dweck, M.D, mengatakan kram yang terlampau sakit sehingga menghentikan kegiatan kita, memiliki kemungkinan berbahaya bagi kesehatan reproduksi kita.

Ini dia 4 jenis kram saat menstruasi yang berbahaya buat kesehatan reproduksi kita!

(Baca juga: Belajar dari Kasus Mahasiswi Surabaya Yang Tewas Kesetrum. Ini 5 Hal Yang Perlu Kita Lakukan Untuk Menghindari Sengatan Listrik)

Jika kita mengalami kram jenis ini, ada kemungkinan kita terkena uterine fibroid, yakni tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim. Penyebab utama dari uterine fibroid masih belum jelas, namun hal ini kerap terjadi pada perempuan berusia 30-40 tahun.

Menurut Dweck, rasa nyeri ini bisa diakibatkan oleh inflamasi atau fibroid itu sendiri yang menusuk uterus.

memerikasakan ke dokter ahli organ intim supaya bisa segera ditangani, apakah nantinya tumor tersbeut akan diangkat atau tidak, tergantung dari seberapa besar atau letak tumbuhnya tumor tersebut.

Meski ringan, jenis nyeri ini terjadi terus-menerus sehingga membuat kita enggak nyaman. Jika kita mengalami nyeri jenis ini, ada kemungkinan kita terkena pelvic inflammatory disease (PID), yaitu sebuak infeksi serius pada uterus (rahim), ovary (sel telur), dan fallopian tube (tuba falopi).

PID, biasanya terjadi akibat klamidia dan gonorea yang tidak terobati. Kedua infeksi menular seksual tersebut memang kerap enggak menunjukkan gejala apapun.

memeriksakan diri ke dokter ob-gyn. Dokter akan segera memberi antibiotik dan memastikan penyebab utama penyakit ini.