Karena kebanyakan tipe HPV tidak menimbulkan gejal-gejala yang jelas, akhirnya sulit bagi kita untuk mengetahui apakah seseorang menderita virus HPV atau enggak.
Ada kemungkinan sistem imun pad atubuh kita bisa menghilangkan virus HPV dalam tubuh sebelum hal berbahaya terjadi. Menurut Sarah Yamaguchi, MD, ob/gyn di Good Smaritan Hospital, Los Angeles, mengatakan bahwa ada kemungkinan HPV tipe berbahaya bisa hilang setidaknya dalam kurun waktu satu tahun.
Dengan bantuan dokter ginekolog, kita juga bisa di-treatment supaya sel-sel yang enggak normal bisa dihilangkan sebelum berubah menjadi kanker. Makanya, kita perlu waspada terhadap risiko virus ini dan selalu melakukan check-up yang teratur.
(Baca juga: 5 Penyakit yang Rentan Menyerang Vagina dan Wajib Diwaspadai. Harus Tahu!)
Berdasarkan National Cancer Institute, HPV bisa menyebabkan setidaknya 70% kemungkinan kanker serviks, 95% kanker anal, dan 65% kanker vagina.
Jadi kalau dokter kita menawarkan vaksin HPV, pada dasarnya treatment tersebut bukan untuk menghilangkan risiko kutil pada vagina (yang sebenarnya relative mudah untuk diobati), tapi untuk menurunkan risiko kanker.
Kondom memang disebut mampu melindungi kita dari risiko virus HPV, menurunkan risiko terjangkit infeksi menular seksual lainnya, tapi enggak selamanya kondom mampu melindungi risiko-risiko tersebut.
Menurut dr. Yamaguchi, kondom hanya melapisi bagian penis saja, sementara virus HPV bisa menyerang seluruh area organ genital. Itulah mengapa, vaksin disebut sebagai perlindungan terbaik untuk mencegah diri kita daris erangan virus HPV. Ada tiga jenis vaksin yang tersedia dan bisa melindungi kita dari tipe-tipe HPV yang menyebabkan kutil pada organ genital atau pun kanker.