Beberapa pendapat mengungkapkan bahwa salah satu yang menjadi penyebabnya adalah faktor media dan pemberitaan terhadap kasus bunuh diri tersebut. Hal ini juga disetujui oleh Dr. Madelyn Gould dari New York State Psychiatric Institute yang memimpin penelitian tentang fenomena itu.
Dalam studinya, Gould memaparkan bahwa semakin sensasional dan mendetail cara media memberitakan kasus bunuh diri, maka semakin tinggi pula kemungkinan kasus bunuh diri lainnya yang akan terjadi. Dan biasanya anak muda atau remaja lah yang rentan dipengaruhi oleh fenomena bunuh diri.
Dalam penelitian Gould lainnya, fenomena copycat suicide umumnya terjadi empat kali lebih tinggi pada anak muda dibandingkan kelompok umur lainnya. Hal ini diakibatkan karena remaja atau anak muda cenderung punya keinginan untuk mengimitasi dan mudah dipengaruhi oleh tren.
Selain peran jurnalis yang bertanggung jawab dalam memaparkan berita bunuh diri, kita juga wajib peduli dengan kesehatan mental kita sendiri.
Depresi bukanlah hal yang memalukan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menceritakannya kepada sahabat atau keluarga. Jika cara tersebut dirasa kurang cukup, kita bisa mencari bantuan pada tenaga profesional.
Mulailah merawat diri sendiri seperti menjaga tidur, makan, minum, dan olahraga yang teratur. Sebisa mungkin jauhkan diri dari energi negatif dan mulailah mencari sumber positif, agar kita pun termotivasi untuk berpikiran positif.
Jangan terlalu keras kepada diri sendiri dan jangan lupa bersenang-senang. Kalau kita merasa lelah, maka berisitirahatlah. Sisihkan waktu untuk menonton acara komedi atau sitkom yang menghibur, hangout dengan sahabat atau keluarga.
Izinkan tubuh kita untuk menikmati hidup dengan tersenyum dan tertawa, serta enggak malu untuk meminta bantuan. Hubungilah yayasan atau komunitas yang peduli dengan kasus bunuh diri, kalau kita merasa sulit menghadapinya seorang diri.
Di Indonesia sendiri, kita bisa bergabung dengan komunitas Into The Light ID. Kementerian Kesehatan Indonesia juga menghimbau kita untuk menghubungi nomor darurat 119 yang bisa digunakan untuk mencegah aksi bunuh diri.
(Sumber: TheDailyBeast, PsychologyToday)