Hal Yang Perlu Kita Ketahui Dari Copycat Suicide dan Bagaimana Cara Mencegahnya!

By Indra Pramesti, Rabu, 20 Desember 2017 | 13:15 WIB
Ini dia hal yang perlu kita ketahui tentang copycat suicide (Indra Pramesti)

Kematian Jonghyun SHINee hari senin lalu memang mmebuat Shawol, fans SHINee, terpukul. Dilansir dari TabloidBintang, beberapa Shawol bahkan ikut melakukan percobaan bunuh diri.

Salah satunya adalah Shawol asal Indonesia bernama D dengan akun twitter @KEY_cebong. Sempat mencurahkan kesedihannya lewat twitter, D juga mengungkapkan kalau dirinya sudah tidak kuat dan ingin segera menyusul orang tuanya dan Jonghyun.

Enggak lama setelah itu, muncul screenshot Instagram Stories yang menampilkan tangan seorang perempuan saat diinfus. Ternyata perempuan itu adalah D, yang dirawat di rumah sakit akibat overdosis.

Kasus yang dialami D ini dinamakan copycat suicide, yaitu tindakan bunuh diri yang dilakukan seseorang setelah mengetahui orang terdekatnya bunuh diri. Bukan hanya D, kasus seperti ini juga sering terjadi.

Yuk kenali hal yang perlu kita ketahui tentang copycat suicide dan bagaimana cara mencegahnya!

(Baca juga: 5 Cara Merawat Diri Sendiri Saat Kita Merasa Depresi)

D bukanlah satu-satunya shawol yang berusaha melakukan percobaan bunuh diri usai mendengar berita meninggalnya idola kesayangannya. Dilansir dari OneHallyu, merebak rumor lima orang shawol berusaha melakukan percobaan bunuh diri juga. Terlepas dari benar atau enggaknya rumor tersebut, yang perlu kita tahu adalah copycat suicide bukan kasus yang bisa dianggap remeh.

Selain kasus Jonghyun dan Shawol, kasus copycat suicide lainnya adalah kematian Chester Bennington, vokalis Linkin Park, pada bulan Juli lalu, setelah kasus bunuh diri yang menimpa teman sesama musisinya, Chris Cornell di bulan Mei.

Seleb lain yang kematiannya menyebabkan fenomena copycat suicide adalah musisi  Jepang Yukiko Okada dan Miyu Uehara, aktris Korea Choi Jin Sil yang kematiannya akibat bunuh diri memicu meningkatkan kasus bunuh diri di Korea sebesar 162,3%, dan juga Marilyn Monroe yang kematiannya juga meningkatkan jumlah kasus bunuh diri lainnya.

Berdasarkan penelitian dari Centers for Disease Control (CDC), fenomena copycat suicide memang nyata. Meski begitu, penyebab utama dari fenomena ini memang sukar dipahami.

Beberapa pendapat mengungkapkan bahwa salah satu yang menjadi penyebabnya adalah faktor media dan pemberitaan terhadap kasus bunuh diri tersebut. Hal ini juga disetujui oleh Dr. Madelyn Gould dari New York State Psychiatric Institute yang memimpin penelitian tentang fenomena itu.

Dalam studinya, Gould memaparkan bahwa semakin sensasional dan mendetail cara media memberitakan kasus bunuh diri, maka semakin tinggi pula kemungkinan kasus bunuh diri lainnya yang akan terjadi. Dan biasanya anak muda atau remaja lah yang rentan dipengaruhi oleh fenomena bunuh diri.

Dalam penelitian Gould lainnya, fenomena copycat suicide umumnya terjadi empat kali lebih tinggi pada anak muda dibandingkan kelompok umur lainnya. Hal ini diakibatkan karena remaja atau anak muda cenderung punya keinginan untuk mengimitasi dan mudah dipengaruhi oleh tren.

Selain peran jurnalis yang bertanggung jawab dalam memaparkan berita bunuh diri, kita juga wajib peduli dengan kesehatan mental kita sendiri.

Depresi bukanlah hal yang memalukan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menceritakannya kepada sahabat atau keluarga. Jika cara tersebut dirasa kurang cukup, kita bisa mencari bantuan pada tenaga profesional.

Mulailah merawat diri sendiri seperti menjaga tidur, makan, minum, dan olahraga yang teratur. Sebisa mungkin jauhkan diri dari energi negatif dan mulailah mencari sumber positif, agar kita pun termotivasi untuk berpikiran positif.

Jangan terlalu keras kepada diri sendiri dan jangan lupa bersenang-senang. Kalau kita merasa lelah, maka berisitirahatlah. Sisihkan waktu untuk menonton acara komedi atau sitkom yang menghibur, hangout dengan sahabat atau keluarga.

Izinkan tubuh kita untuk menikmati hidup dengan tersenyum dan tertawa, serta enggak malu untuk meminta bantuan. Hubungilah yayasan atau komunitas yang peduli dengan kasus bunuh diri, kalau kita merasa sulit menghadapinya seorang diri.

Di Indonesia sendiri, kita bisa bergabung dengan komunitas Into The Light ID. Kementerian Kesehatan Indonesia juga menghimbau kita untuk menghubungi nomor darurat 119 yang bisa digunakan untuk mencegah aksi bunuh diri.

(Sumber: TheDailyBeast, PsychologyToday)

(Baca juga: Seperti Jung Joon Young Yang Ditinggal Meninggal 2 Orang Terdekatnya, Lakukan 6 Cara Ini Agar Kita Bisa Menghadapi Kesedihan!)