7 Pertanyaan Seputar Mencukur Rambut Vagina Akhirnya Terjawab. Boleh Atau Enggak Ya?

By Indra Pramesti, Senin, 8 Januari 2018 | 10:30 WIB
. (Indra Pramesti)

Pastikan pisau yang kita pakai masih baru dan tajam serta selalu diganti setiap bulannya. Memakai calat cukur yang tumbul sangat berbahaya karena bisa mengandung banyak bakteri.

Yang paling dianjurkan adalah menggunakan pisau cukur bermata pisau ganda dengan kepala fleksibel supaya lebih bersih.

(Baca juga: 8 Hal Istimewa Tentang Vagina yang Enggak Kita Duga. Wajib Tahu!)

Waktu yang paling tepat untuk mencukur rambut vagina adalah setelah mandi, saat kulit dan rambut di seluruh area tubuh masih lembab dan lembut. Demikian dituturkan dr. Ava Shamban, Asisten Profesor Dermatologi Klinis University of Los Angeles. Pori-pori pun saat itu sedang terbuka sehingga rambut lebih mudah dicabut.

Pengaplikasian krim cukur, kondisioner, atau krim rambut memang dianjurkan. Krim berguna untuk mencegah kulit lecet dan menjaga supaya pisau cukur enggak selip.

Jika ada rambut vagina yang ukurannya sangat panjang, gunting terlebih dulu dengan gunting kuku supaya enggak menghambat gerakan pisau cukur.

Kemudian lakukan cukuran dengan arah berlawanan dari arah pertumbuhan rambut agar hasilnya lebih halus.

Namun kalau kulit kita sensitif, enggak masalah kalau kita mencukurnya sesuai dengan arah pertumbuhan rambut.

Menurut dr. Heidi Waldorf, Direktur Dermatologi Laser dan Kosmetik Mount Sinai Hospital, New York, kita perlu memanjakan kulit di area vagina sebelum pencukuran supaya mencegah iritasi.

Usap dan pijat kulit menggunakan lotion selama 20 detik kemudian bilas dengan kondisioner untuk melembutkan rambut vagina.

Selain itu setelah selesai oleskan pelembab yang bebas dari pewarna atau wewangian agar terhindar dari iritasi. Gunakan celana longgar beberapa jam setelah selesai bercukur untuk menghindari gesekan antara celana dan kulit yang masih sensitif.

(Baca juga: 5 Kesalahan Cewek Dalam Menjaga Kebersihan Vagina)