7 Pertanyaan Seputar Mencukur Rambut Vagina Akhirnya Terjawab. Boleh Atau Enggak Ya?

By Indra Pramesti, Senin, 8 Januari 2018 | 10:30 WIB
. (Indra Pramesti)

Enggak sedikit cewek memilih mencukur rambut di area vagina secara rutin supaya merasa lebih bersih. Ada juga yang memilih enggak melakukan cukur rambut di area vagina dengan alasan efek samping seperti gatal atau kemerahan.

Sebenarnya boleh atau enggak sih mencukur rambut vagina? Cewekbanget telah merangkum jawabannya berdasarkan ilmiah, berikut juga dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Yuk, disimak!

(Baca juga: Cewek Wajib Tahu! 10 Fakta Unik Menstruasi)

Dilansir dari metro.co.uk, AsapSCIENCE menjelaskan bahwa rambut yang tumbuh pada tubuh manusia bukan tanpa alasan. Begitu pun dengan adanya rambut pada area vagina.

Rambut pada area vagina ternyata berfungsi sebagai pengikat feromon yang pada mamalia berguna sebagai proses menarik lawan jenis, menunjukkan kesuburan, dan supaya kita terlihat lebih atraktif.

AsapSCIENCE mencatat ada 75% orang yang mengaku mengalami gatal-gatal pada area tersebut setelah melakukan cukuran atau waxing. Keadaan ini jelas bikin kita enggak nyaman.

Bukan hanya gatal-gatal, mencukur rambut pada area vagina juga bisa menyebabkan jerawat dan infeksi kulit.

Meski enggak dianjurkan, mencukur terbilang enggak membahayakan asalkan kita berhati-hati. Hal ini dipaparkan oleh Julia Brown Lancaster, ahli kesehatan anak dan remaja di kidshealth.org.

Julia menjelasakan ada bberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan mencukur rambut vagina supaya aman.

Pastikan pisau yang kita pakai masih baru dan tajam serta selalu diganti setiap bulannya. Memakai calat cukur yang tumbul sangat berbahaya karena bisa mengandung banyak bakteri.

Yang paling dianjurkan adalah menggunakan pisau cukur bermata pisau ganda dengan kepala fleksibel supaya lebih bersih.

(Baca juga: 8 Hal Istimewa Tentang Vagina yang Enggak Kita Duga. Wajib Tahu!)

Waktu yang paling tepat untuk mencukur rambut vagina adalah setelah mandi, saat kulit dan rambut di seluruh area tubuh masih lembab dan lembut. Demikian dituturkan dr. Ava Shamban, Asisten Profesor Dermatologi Klinis University of Los Angeles. Pori-pori pun saat itu sedang terbuka sehingga rambut lebih mudah dicabut.

Pengaplikasian krim cukur, kondisioner, atau krim rambut memang dianjurkan. Krim berguna untuk mencegah kulit lecet dan menjaga supaya pisau cukur enggak selip.

Jika ada rambut vagina yang ukurannya sangat panjang, gunting terlebih dulu dengan gunting kuku supaya enggak menghambat gerakan pisau cukur.

Kemudian lakukan cukuran dengan arah berlawanan dari arah pertumbuhan rambut agar hasilnya lebih halus.

Namun kalau kulit kita sensitif, enggak masalah kalau kita mencukurnya sesuai dengan arah pertumbuhan rambut.

Menurut dr. Heidi Waldorf, Direktur Dermatologi Laser dan Kosmetik Mount Sinai Hospital, New York, kita perlu memanjakan kulit di area vagina sebelum pencukuran supaya mencegah iritasi.

Usap dan pijat kulit menggunakan lotion selama 20 detik kemudian bilas dengan kondisioner untuk melembutkan rambut vagina.

Selain itu setelah selesai oleskan pelembab yang bebas dari pewarna atau wewangian agar terhindar dari iritasi. Gunakan celana longgar beberapa jam setelah selesai bercukur untuk menghindari gesekan antara celana dan kulit yang masih sensitif.

(Baca juga: 5 Kesalahan Cewek Dalam Menjaga Kebersihan Vagina)