Dia bisa saja bilang dengan kalimat manis seperti, "Kamu harus melakukan ini kalau kamu sayang sama aku," atau "Mantan aku sering kayak gini sama aku."
Cara manipulasi dengan bujukan atau rayuan yang bisa memberatkan perasaan kita, harus kita hindari setegas mungkin.
Baca juga: tips PDKT ala karakter cewek di drama Korea
Sikap terlalu posesif pacar yang kita rasakan sepertinya semakin enggak masuk akal. Dia enggak hanya membatasi pergaulan kita dengan cowok manapun, tapi juga keluarga dan sahabat kita sendiri.
Dia membenci semua sahabat kita dan sering sms atau menghubungi kita hanya buat sekedar mengecek keberadaan kita setiap saat.
Pacar juga bisa menulis kalimat yang menyakiti hati kita saat pergi dengan mereka melalui chat dan bikin kita pengin buru-buru pulang lalu minta maaf sama dia. Saat kita ketahuan bohong, dia akan mengumbarnya ke orang lain ataupun sosial media.
Apapun yang kita bilang kepada dia, pasti enggak akan bisa bikin dia percaya. Dia selalu bertanya banyak hal. Dan selalu mengancam kita putus buat alasan yang enggak jelas atau memicu pertengkaran buat hal kecil.
Kenapa dia melakukan ini? Selain buat mengontrol kita, dia melakukan ini buat kepuasan batin dia.
(Baca juga: 4 alasan mudah mulai ngobrol bareng gebetan di sekolah)
Hal paling menakutkan saat cowok melakukan kekerasan emosional, saat dia menyerang kita setelah putus. Bisa saja dia melakukan cyber bullying dengan menyebarkan cerita buruk atau kebohongan supaya kita merasa malu.
Walau saat itu kita dalam posisi yang diputusin cowok ini, mereka bisa memanipulasi fakta supaya terlihat sebagai korban.
Alasan mereka melakukan ini? Supaya citra mereka tetap terjaga dan orang lain enggak akan percaya kalau sewaktu-waktu kita membicarakan keadaan sebenarnya.
Girls, setiap cewek dilahirkan cantik dan sempurna. Jangan pernah merasa enggak percaya diri meninggalkan seseorang yang melakukan sikap kekerasan kepada kita.
(stefanie)