Sikapnya yang menceritakan kejadian tersebut, secara enggak langsung menyiratkan kalau dia meminta bantuan kita. Dengan memberi support kepadanya, kita jadi menumbuhkan lingkungan yang sehat buat dia.
Korban/penyintas enggak bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dia lakukan.
Sehingga, udah sewajarnya kalau kita enggak tambah menyalahkan dia atas kejadian buruk yang dia alami.
Enggak ada yang bisa dibenarkan dari tindakan pemerkosaan. Pelaku jelas salah karena memaksakan kehendaknya di atas korban.
Lucunya, sudah berbuat salah, mereka kadang enggak punya malu dan malah menyalahkan korban, atau faktor lain seperti pakaian yang mengundang nafsu atau alkohol.
Bystander yang aktif adalah mereka yang menyaksikan, tapi berusaha membantu korban dan mencegah terjadinya tindakan victim blaming.
Kita bisa melakukannya dengan cara terlibat langsung menghentikan pelaku victim blaming atau memberi dukungan secara enggak langsung seperti ikut kampanye anti diskriminasi terhadap penyintas kekerasan seksual.
(Baca juga: Curhat Cewek 18 Tahun yang Diperkosa Pacar Sendiri Hingga Hamil, Lalu Terus Disakiti Lewat KDRT)