Menstruasi bagi setiap orang adalah pengalaman yang berbeda. Ada yang hanya mengalaminya selama 5 hari, ada juga yang menstruasi selama hampir dua minggu berturut-turut. Bagi yang beruntung, darah yang dikeluarakan saat menstruasi enggak terlalu banyak. Sayangnya, bagi beberapa orang yang kurang beruntung, darah yang keluar saat menstruasi bisa sangat banyak. Ini disebut heavy flow.
Apa aja yang menyebabkan heavy flow?
(Baca juga: Pengalaman 8 Cewek Saat Pertama Kali Menstruasi)
Cara Alami Tubuh Kita Bekerja
Beberapa orang memang mengalami heavy flow. Se-simpel itu. Menurut Dr. Jessica Shepherd, seorang OBGYN , keluar darah banyak saat menstruasi adalah hal yang cukup umum terjadi. Berdasarkan sebuah penelitian di tahun 2017, 9-14 orang dari 100 perempuan mengalami menstruasi dengan heavy flow. Ini memang cara normal tubuh kita mengeluarkan darah menstruasi.
Meski normal, heavy flow pasti sewaktu-waktu bisa menganggu aktifitas kita. Selain jadi boros pembalut, rasanya juga jadi enggak nyaman saat menstruasi dan kita harus pergi ke acara penting.
Hormon Estrogen Tinggi
Menurut Women In Balance Institute, saat menstruasi, hormon estrogen dan progesterone umumnya menjadi rendah. Kalau tingkat hormone estrogen kita tinggi, siap-siap untuk mengalami menstruasi yang “seru”.
Saat estrogen tinggi, endometrium (dinding dalam uterus) menjadi tebal. Biasanya ini terjadi karena kita mengkonsumsi makananan yang kaya akan estrogen, seperti kedelai, wijen, dan beberapa jenis kacang lainnya.
Penebalan endometrium juga bisa terjadi karena liver kita enggak bisa bekerja secara maksimal untuk melakukan detoksifikasi. Kalau ingin lebih tahu pasti kita bisa konsultasikan dengan OBGYN.
(Baca juga: Penjelasan Ilmiah Kenapa Kita Susah Tidur Saat Menstruasi)
Masalah di Tiroid