Social Anxiety Bisa Diatasi. Yuk Lakukan 5 Hal Ini

By Andien Rahajeng, Senin, 21 Mei 2018 | 04:55 WIB
Ini yang dilakukan zodiak pas lagi galau (Andien Rahajeng)

Istilah “social anxiety” akhir-akhir ini sering dipakai secara bebas untuk mendeskripsikan gangguan yang dihadapi orang-orang yang enggak nyaman berada dalam situasi sosial tertentu. Padahal banyak macam dari social anxiety yang lebih spesifik, seperti takut berbicara di hadapan umum, atau bahkan takut makan di depan umum.

Perlu diingat, merasa cemas dan enggak nyaman dalam sebuah situasi sosial enggak berhubungan dengan kepribadian kita sebagi seorang ekstrovert atau introvert. Ada juga ekstrovert yang tetap bisa mengidap gangguan psikis ini.

Dilaporkan oleh Social Anxiety Institute, rasa takut dinilai dan dianggap buruk oleh orang lain menempati urutan ke-3 sebagai gangguan kesehatan mental yang paling banyak dimiliki oleh penduduk Amerika Serikat. Sekitar 7 persen dari populasi AS mengalami suatu gangguan psikologis.

(Baca juga: Mengenal Social Anxiety Disorder, Bukan Rasa Cemas Biasa!)

Salah satu penyebab kita takut akan penilaian orang bisa jadi trauma bawaan dari kecil. Saat kecil, mungkin kita pernah jadi anak pemalu dan pengin dapat diterima orang lain. Hal ini bisa juga masalah turun-temurun dalam keluarga atau pernah merasa dipermalukan di tempat umum yang menyebabkan trauma.

Yang harus kita ingat, social anxiety bukan suatu penyakit bawaan lahir. Jadi kita bisa terus berusaha untuk menghilangkannya. Tergantung dari intensitas rasa cemas dan takut, waktu dan usaha yang diperlukan setiap orang berbeda-beda. Tapi social anxiety bisa diatasi. Berikut penjelasan yang dilansir dari laman Elitedaily.com:

(Baca juga: 9 Jenis Penyakit Gangguan Mental yang Harus Kita Tahu!)

Memecahkan suatu masalah tentu saja butuh proses. Salah satu langkah yang harus kita lakukan sebelum menyelesaikan masalah itu adalah dengan mencari tahu hal spesifik apa yang membuat kita merasa cemas saat berada dalam situasi sosial tertentu. Apakah itu tempat yang penuh sesak, suara di sekitar yang terlalu keras dan bergemuruh, atau takut saat harus berbicara di hadapan public? Cari tahu dan buat list apa saja yang membuat kita cemas. Dari situ, kita bisa mulai menyelesaikan masalah ini.

Setelah kita tahu apa saja yang bisa membuat kita merasa cemas dan takut, sampaikan keluhan-keluhan ini pada psikolog atau terapis yang ahli dan bisa membuat kita nyaman. Terapi kognitif dengan psikolog bisa meringankan keluhan yang kita alami secara perlahan.

Selain itu, psikolog juga umum memberikan terapi psikodinamika atau psikoanalisis. Terapi ini bertujuan untuk mempelajari dinamika ketidaksadaran pada kepribadian. Terapis dan pasien dapat menyadari pemicu-pemicu kecemasan lain yang sebelumnya enggak disadari.

(Baca juga: 6 Seleb Cewek Hollywood Buka-bukaan Soal Penyakit Mental dan Cara Mereka Menghadapinya)

Orang dengan social anxiety umumnya merasa sangat cemas saat dinilai orang lain, bahkan ketakutan ini bisa menghantuinya selama berhari-hari. Kita terus memutar kejadian itu di otak kita. Kalau yang jadi masalah kita adalah berbicara di depan umum, fokuskan ke positfnya saja. Beri diri kita apresiasi karena sudah berani bersuara.

Konsultasi dengan psikolog atau terapis adalah langkah yang sangat baik dalam mengatasi gangguan social anxiety. Jangan lupa, teman dan keluarga juga bisa membantu kita dengan mendengarkan masalah dan keluhan kita. Kalau mereka paham tentang masalah kita, mereka lebih  bisa membantu kita menghindari kondisi-kondisi yang bisa memicu rasa cemas kita datang.

(Baca juga: Lakukan 6 Hal Ini Untuk Membantu Teman yang Mengidap Social Anxiety)

Saat kita udah sangay menyadari apa saja yang memicu social anxiety kita, kini saat untuk mengumpulkan semua keberanian yang kita punya untuk menghadapi ketakutan itu. Dalam sebuah artikel Psychology Today,  Robert L. Leahy dari Yale University mengungkapkan bahwa cara terbaik untuk mengatasi social anxiety adalah dengan membayangkan bahwa kita berhasil menaklukan ketakutan kita.

Bayangkan kita berhasil berbicara di depan umum dengan lancar dan percaya diri atau bayangkan kita berhasil menikmati konser idola kita meski dikelilingi kerumunan orang. Dengan cara ini, kita bisa lebih fokus ke sisi positif dari sesuatu daripada mencemaskan sisi negatifnya, girls.