Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk tertarik pada seseorang. Kita bisa saja naksir sama orang yang memiliki kepribadian berbeda dengan kita, sementara orang lain bisa naksir sama seseorang yang memiliki kepribadian yang sama dengannya.
Menurut Dr. Kerulis, hal-hal ini bisa disebabkan oleh faktor seperti perbedaan pengalaman, cara pandang, hingga budaya. Namun apapun pilihan, baik yang memiliki kepribadian berbeda ataupun yang mirip sama kita, dua-duanya sama baiknya. Yang penting mana yang paling cocok dengan kita.
Naksir seseorang adalah pekerjaan yang subjektif. Demikian dipaparkan oleh Dr. Kerulis. Kenapa bis asubjektif? Karena apa yang kita lihat ‘baik’ dan ‘menarik’ belum tentu demikian di mata orang lain. Beauty is in the eye of the beholder.
Tanpa disadari, level kedewasaan kita ternyata juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap tipe yang bikin kita tertarik. Misalnya ketika masih remaja, kita cenderung naksir sama gebetan yang bikin kita tertarik hanya dari penampilan fisiknya saja. Tapi semakin dewasa, kita semakin mempertimbangkan kualitas lainnya, bukan sekadar kualitas fisik. (EliteDaily)
(Baca juga: 7 Tanda Pacar Selingkuh yang Mungkin Kita Lewatkan)