Pernah, enggak, bertanya-tanya kenapa sih kita bisa naksir sama gebetan, tapi bukan sama orang lain? Atau kalau kita teliti lagi riwayat percintaan kita selalu enggak jauh-jauh dengan cowok yang punya kerpibadian yang mirip.
Hal ini terlihat seperti kebetulan, tapi ternyata ada alasannya menurut ilmu pengetahuan, lho, girls.
Yuk langsung cari tahu alasan kita bisa naksir sama gebetan, tapi bukan sama orang lain.
(Baca juga: Jangan Suka Ngebocorin Rahasia Sahabat. Ini Dia 4 Cara Menjaga Rahasia yang Benar)
Menurut Dr. Michele Kerulis dari Counseling@Northwestern, ketertarikan kita terhadap seseorang bisa saja dipengaruhi oleh pengalaman kita di masa kecil. Artinya, lingkungan beserta orang-orang yang tinggal bersama kita di masa kanak-kanak bisa memengaruhi tipe gebetan yang kita sukai saat sudah remaja atau dewasa.
Dr. Kerulis juga memaparkan kalau kita cenderung akan gampang naksir sama seseorang yang kita lihat dengan kesan positif. Misalkan ketika masih kecil ada anak cowok dengan tubuh tinggi yang membantu kita. Maka di saat remaja atau dewasa, ada kemungkinan kita cenderung bakal naksir sama orang yang punya postur tubuh yang tinggi.
Meski begitu, enggak selamanya kita memiliki tipe yang sama terus. Dr. Kerulis juga menjelaskan bahwa tipe ideal yang kita miliki sejak kecil juga bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Kualitas fisik memang memengaruhi ketertarikan kita terhadap seseorang, tapi hal tersebut bukan satu-satunya faktor, Di lain pihak, kepribadian dan karisma seseorang juga enggak kalah penting.
Dr. Kerulis juga menambahkan bahwa seseorang cenderung akan tertarik sama pesona seseorang di ruangan yang dinamakan sebagai karisma. Jika seseorang memiliki kepribadian yang kuat, banyak orang yang bakal naksir sama orang tersebut.
Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk tertarik pada seseorang. Kita bisa saja naksir sama orang yang memiliki kepribadian berbeda dengan kita, sementara orang lain bisa naksir sama seseorang yang memiliki kepribadian yang sama dengannya.
Menurut Dr. Kerulis, hal-hal ini bisa disebabkan oleh faktor seperti perbedaan pengalaman, cara pandang, hingga budaya. Namun apapun pilihan, baik yang memiliki kepribadian berbeda ataupun yang mirip sama kita, dua-duanya sama baiknya. Yang penting mana yang paling cocok dengan kita.
Naksir seseorang adalah pekerjaan yang subjektif. Demikian dipaparkan oleh Dr. Kerulis. Kenapa bis asubjektif? Karena apa yang kita lihat ‘baik’ dan ‘menarik’ belum tentu demikian di mata orang lain. Beauty is in the eye of the beholder.
Tanpa disadari, level kedewasaan kita ternyata juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap tipe yang bikin kita tertarik. Misalnya ketika masih remaja, kita cenderung naksir sama gebetan yang bikin kita tertarik hanya dari penampilan fisiknya saja. Tapi semakin dewasa, kita semakin mempertimbangkan kualitas lainnya, bukan sekadar kualitas fisik. (EliteDaily)
(Baca juga: 7 Tanda Pacar Selingkuh yang Mungkin Kita Lewatkan)