Karena infromasi yang berjalan sangat cepat, akhirnya muncul keinginan dalam diri kita supaya enggak ‘tertinggal’. Kita jadi terobsesi sama apa yang sedang terjadi saat ini. Opini, perasaan, dan idealisme orang lain pun jadi terlihat lebih baik daripada milik kita sendiri.
Enggak ‘terhubung’ sama orang lain bisa membuat seseorang jadi merasa gelisah atau anxious. Alhasil, kita jadi enggak bisa benar-benar ‘sendiri’. Termasuk dalam hal memberi opini dan pendapat yang kita miliki.
(Baca juga: Ancaman Pedofilia di Internet Buat Kita dan Cara Menghadapinya)
Koneksi dengan Dunia di Sekeliling Kita
Dengan mata kita yang cuma fokus sama layar hp, koneksi kita dengan dunia, komunitas, dan alam di sekitar kita jadi berkurang karena kita cuma terpaku sama kata-kata dan gambar yang kita lihat di internet. Akibatnya, imajinasi, fantasi, dan mimpi kita pun jadi terbatas.
Being Alive
Kehidupan virtual memang memiliki tempat tersendiri, tapi realita kehidupan nyata yang kita jalani enggak bisa dirangkum sepenuhnya dalam dunia virtual. Ini karena dunia virtual enggak bisa mengabadikan keintiman yang kita rasakan di kehidupan nyata.
Hidup kadang enggak bisa kita prediksi seperti apa nantinya. Dan enggak ada cara yang bisa mengganti saat-saat kita menikmati setiap momen dalam hidup dan menggunakan kepekaan kita.
Namun bukan berarti internet sepenuhnya buruk, lho, girls. Internet tetap menjadi teknologi yang memiliki peran penting untuk kita. Hanya saja, kita wajib memanfaatkan teknologi tersebut dengan bijak. Dan jangan sampai berusaha mengganti dunia nyata dengan dunia virtual yang diiming-imingi oleh internet, ya... Setuju? (PsychologyToday)
(Baca juga: Ini Alasan Kenapa Kita Harus Punya Internet Bestfriend)