Cewekbanget.id - Girls, bullying yang berujung pada tindak kriminal yang menimpa anak sekolah kembali terjadi. Beritanya semakin viral, diketahui seorang siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, berinisial AD (14 tahun) dikeroyok oleh 12 orang siswi SMA!
Pengeroyokan ini terjadi diduga karena masalah cowok dan akibat berbalas komentar di media sosial, girls. Dilansir dari grid.id, akibat pengeroyokan tersebut, korban harus menjalani serangkaian rontgen untuk pemeriksaan tengkorak kepala dan juga dada.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini, 10 April 2019. Cancer Harus Lebih Fokus!
Permasalahan awal karena masalah cowok
Pengeroyokan terhadap korban diketahui terjadi pada Jumat, 29 Maret 2019 sekitar pukul 14.30, girls. Wakil ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, Tumbur Manalu menjelaskan kalau dari informasi yang didapat oleh KPPAD, sebenarnya target dari pelaku bukanlah si korban, tapi kakak sepupu korban.
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupkan mantan pacar pelaku penganiayaan ini. Di media sosial mereka saling komentar, sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu" kata Tumbur Manalu, seperti yang dilansir dari Tribun Pontianak.
Baca Juga : Manis & Modis! Ini 6 Fashion Anak Ramzi, Asila Maisa Pakai Outfit Stripes!
Kronologi kejadian pengeroyokan
Peristiwa pengeroyokan bermula saat pelaku yang adalah siswi SMA, meminta korban untuk mempertemukan dirinya dengan kakak sepupu korban, yang berinisial PO, dengan alasan ada yang ingin dibicarakan.
Korban yang enggak mengenal pelaku tersebut pun menyanggupi ajakan bertemu itu. Setelah akhirnya tiba di rumah PO, AD dan PO digiring oleh pelaku yang ternyata enggak sendirian dan membawa oknum lain. Keduanya digiring ke tempat sepi di jalan Sulawesi, Kecamatan Pontianak Kota.
"Tiga teman DE melakukan kekerasan terhadap AD dengan melakukan pem-bully-an, penjambakan rambut, penyiraman air, hingga membenturkan kepala AD ke aspal dan menginjak perut korban." jelas Tumbur Manalu yang dilansir dari grid.id.
Baca Juga : Kepoin Gaya Modis Aisyah Aqilah dengan 4 Outfit Denim. Keren Abis!
Dari penjelasan tersebut, diketahui ada tiga oknum siswi yang diduga melakukan kontak fisik dengan AD. Tetap secara keseluruhan, di lokasi ada 9 siswi lain yang juga menyaksikan kejadian tersebut sambil tertawa dan tanpa upaya untuk menolong korban.
Penganiayaan enggak cuma satu kali!
Bukan cuma sekali, korban juga kembali dianiaya di Taman Akcaya, jalan Sutan Syahriri Pontianak, Kalimantan Barat. "Korban bersama temannya (sepupu) itu kemudian melarikan diri menuju Taman Akcaya, yang memang berada tak jauh dari situ," ujar Kompol Husni Ramli, selaku Kasat Reskrim Polresta Pontianak, dilansir dari Kompas.com.
"Korban ditendang, dipukul, diseret sampai kepalanya dibenturkan ke aspal" tambah ketua KPPAD Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak, seperti yang dilansir dari grid.id. Bahkan karena pengeroyokan brutal yang dilakukan para pelaku, korban sampai mengalami muntah kuning.
Kejadian tersebut pun menarik perhatian warga sekitar, sehingga para pelaku melarikan diri dan kedua korban ditinggal begitu saja.
Baca Juga : Momen Kompak Aisyah Aqilah dengan Keluarga Pacarnya! Dapat Restu!
Semakin miris, berdasarkan penjelasan Eka Nurhayati bahwa ada pengakuan kalau perbuatan pelaku tersebut juga terjadi pada bagian vital korban. "Menurut pengakuan korban pelaku utama itu ada tiga, yang mana melakukan berinisial NE, TP, dan NZ. Ini semua anak SMA yang berada di Kota Pontianak," jelas Eka Nurhayati.
Korban diancam
Enggak berhenti sampai disitu, girls. Setelah melakukan pengeroyokan tersebut, pelaku juga mengancam korban untuk tidak mengadukan peristiwa ini ke orang tua korban. Dan jika berani mengadu, maka korban bakal dapat perlakuan yang lebih parah lagi.
"Korban merasa terintimidasi sehingga tak berani melapor. Namun setelah dilaporkan pada pihak kepolisian, pada hari itu langsung ada proses mediasi di Polsek Pontianak Selatan, proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan," jelas Tumbur Manalu.
Walau awalnya enggak menceritakan kejadian tersebut kepada orang tua, akhirnya korban mengadu kepada orangtuanya di hari Jumat, 5 April 2019. Kemudian kedua orang tua korban membuat laporan ke Polsek Pontianak Selatan.
Ditangani Polresta Pontianak
Kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh 12 siswi SMA dari sekolah yang berbeda ini pun sudah ditangani Polresta Pontianak. Dialnsir dari grid.id, Kanit PPA Polresta Pontianak, Iptu Inayatun Nurhasanah mengatakan kalau pihaknya baru saja menerima limpahan berkas kasus ini dari Polsek Selatan.
PPA Polresta Pontianak juga akan memanggil orangtua korban untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut akan kasus ini.
Baca Juga : 14 Momen Keakraban Leya dengan Ibu Sambungnya, Deswita Maharani. Kompak!
Keluarga sudah memaafkan
“Saya maafkan dia, anak-anaknya. Tapi untuk proses hukum harus berlanjut,” ujar keluarga korban seperti dikutip dari grid.id. Tentu saja, walau sudah memaafkan, keluarga bersikukuh untuk terus melanjutkan permasalahan ini ke jalur hukum guna memberikan efek jera pada pelaku. Keluarga korban pun menolak upaya mediasi yang ingin dilakukan para pelaku.
Diketahui juga dari keterangan keluarga korban, bahwa korban saat ini semakin depresi, tertekan dan trauma. Korban yang diketahui mengidap asma ini juga jadi sering mengigau seperti masih dikeroyok, karena trauma yang dialami. Dilansir dari Kompas.com, korban masih menjalani opname di Rumah Sakit Mitra Medika.
Baca Juga : ‘Go Wider Go Up Photo Exhibition’ dari National Geographic Indonesia dan Vivo V15. Keren!
Duh! Itu dia kronologi pengeroyokan siswi SMP di Pontianak yang terjadi karena masalah cowok dan berbalas komentar di media sosial. Perlu diingat girls, bertindak brutal seperti pengeroyokan, enggak akan menyelesaikan masalah, bahkan justru menambah masalah yang ada. Selesaikanlah segala sesuatu dengan baik, ya.
Semoga kasus ini segera diusut sampai tuntas dan enggak ada lagi kasus serupa, ya! Stop bullying ya, girls! Kita doakan juag semoga juga korban segera sehat dan bisa kembali beraktivitas, ya! (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.id,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR