Cewekbanget.ID - Setelah kita menggunakan hak suara kita dengan melakukan coblos di TPS (Tempat Pemungutan Suara), pastinya satu hal yang kita tunggu adalah hasil dari Pemilu.
Meskipun secara resmi dari KPU (Koalisi Pemilihan Umum) belum keluar karena butuh waktu berhari-hari untuk menghitung seluruh suara di Indonesia, namun ada sistem bernama quick count yang selalu kita nantikan!
Yup, sesuai dengan namanya quick count atau perhitungan cepat hasil dari suara pemilu akan bisa dengan cepat terkumpul sehingga kita sudah bisa punya bayangan siapa yang menang dalam pemilu.
Baca Juga : Aplikasi Simpel di Smartphone untuk Pantau Quick Count Pemilu 2019. Yuk, Download!
Tapi mungkin kita juga jadi penasaran nih, sebenarnya seperti apa sih sistem quick count itu?
Makna Quick Count
Dilansir dari laman hai.grid.id, anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia, Hamdi Muluk, menjelaskan kalau quick count atau Parallel Vote Tabulation (PVTs) merupakan alat yang diadopsi dari The National Democratic Institute (NDI).
Di mana alat ini digunakan buat mengetahui hasil pemilu secara cepat dengan mengambil sampel di tempat pemungutan suara (TPS).
Baca Juga : Ditanya Gimana Rasanya Dibohongin Audrey, Ini Jawaban Umay Shahab!
Tahapan Lembaga Survei dalam Quick Count
Dilansir dari laman kompas.com, ada beberapa tahapan nih yang dilakukan lembaga survei buat melakukan quick count.
Jadi pertama tentukan dulu sampel TPS nya. Sampel ini harus diambil secara acak dan representatif dengan mewakili karakteristik populasi di Indonesia.
Semakin besar sampel yang diambil, semakin kecil kesalahannya nih, girls.
Dan satu hal yang harus kita ketahui adalah penentuan sampel harus dilakukan mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan juga TPS.
Kedua, lembaga survei juga mulai merekrut relawan yang tugasnya memantau TPS hingga rekapitulasi suara dan selanjutnya akan dikirimkan ke pusat data.
Relawan tentunya sebelumnya diberikan bekal pengetahuan soal quick count dan biasanya mereka yang dipilih adalah orang-orang yang berasal dari kelurahan terkait sehingga dia bisa lebih paham akan tantangan geografis dan sosial di wilayah TPS tersebut.
Tahapan ketiga adalah melakukan simulasi. Jadi Poltracking akan melakukan simulasi quick count selama satu minggu sebelum pemilu berlangsung.
Nah simulasi ini sebagai cara untuk memastikan kalau alat bekerja dengan baik.
Selanjutnya tahap keempat adalah mengirimkan rekapitulasi ke pusat data.
Relawan yang ada di TPS, akan mengirimkan hasil rekapitulasi data dengan menggunakan SMS.
Nantinya akan dijumlahkan dengan data yang lain sehingga hasil jumlah suara bisa segera terlihat. Fyi, ada sekitar 50 orang yang bertugas di tingkat pusat lho dengan layanan call center, sehingga data yang ada enggak terlambat masuk.
Baca Juga : Nikita Willy Nyoblos, Tampilannya Simple Namun Menawan. Indonesia Banget!
Langkah kelima atau yang terakhir adalah data yang sudah masuk, akan diolah menggunakan perangkat lunak (software) yang dibuat oleh programer.
Programnya pun canggih, dan catatannya adalah jika data sudah masuk sebanyak 80% maka hasilnya akan cenderung stabil dan tidak akan ada banyak perubahan.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR