Cewekbanget.id - Halo girls, gimana kabar hari ini? Tetap sehat dan semangat walaupun sedang di rumah saja, ya.
Berada di rumah memang membuat kita punya lebih banyak waktu buat tidur. Yup, tidur memang sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh kita, girls.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 24 Maret 2020. Sagittarius Dapat Kejutan!
Tapi nyatanya, kebanyakan tidur itu enggak baik dan punya dampak buruk buat tubuh, lho!
"Individu yang tidur lebih dari 10 jam perhari umumnya memiliki profil kesehatan yang lebih buruk dibandingkan mereka yang tidur 7 sampai 8 jam perhari," kata Susan Redline, MD, MPH, profesor kedokteran tidur di Harvard dan dokter senior di divisi tidur dan gangguan sirkadian gangguan di Brigham and Women's Hospital di Boston, yang dilansir dari kompas.com.
Apa saja dampak buruk kebanyakan tidur bagi tubuh?
Yuk langsung simak ulasannya berikut ini! Psstt.. salah satunya, kebanyakan tidur membahayakan jantung, lho!
1. Konsentrasi dan daya ingat berkurang
Ketika kita tidur terlalu lama berarti aktivitas otak berkurang dibandingkan saat kita bangun. Alhasil, ada sel-sel otak yang menjadi tidak aktif dalam waktu lama.
Nah saat kita bangun, sel-sel tersebut akan dipaksa kembali aktif. Hal inilah yang membuat kita menjadi bingung dan sulit berkonsentrasi.
Dilansir dari Bobo.id, terlalu lama tidur dan tidak berpikir, akan membuat otak menua lebih cepat. Akibatnya, daya ingat juga akan menurun alias menjadi pikun.
Bahkan dilansir dari kompas.com, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Geriatrics Society, tidur panjang yang kronis bisa membuat otak menjadi lebih dua tahun dari usia sebenarnya!
2. Bahaya buat jantung
Selain konsentrasi jadi menurun, tidur yang terlalu lama juga mengakibatkan angina pectoris, yaitu penyakit jantung yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke jantung.
Fyi, tidur lebih dari delapan jam, sama halnya dengan kurang tidur, dalam jangka waktu lama. Hal ini sangat mungkin meningkatkan peluang umur menjadi lebih pendek sebesar 34 persen dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Baca Juga: Andalan Banget! Ini 2 Rekomendasi Masker Buat Hilangkan Jerawat dan Bruntusan
3. Sakit punggung
Punggunglah yang kita gunakan untuk bertumpu saat tidur. Selain itu, punggung juga sedikit atau bahkan tidak bergerak sama sekali saat kita tidur.
Tidur yang terlalu lama, menyebabkan punggung juga enggak bergerak dalam waktu yang lama. Inilah yang akhirnya menyebabkan sakit pada punggung karena kurang bergerak.
Ilustrasi punggung sakit
4. Meningkatnya risiko diabetes
Psstt.. tahu enggak girls, kalau kebanyakan tidur ternyata akan meningkatkan kadar gula darah kita!
Kadar gula darah yang tinggi inilah, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2. Para ahli menduga, risiko ini juga terkait dengan risiko kenaikan dan kelebihan berat badan.
Alhasil, kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti stroke, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Baca Juga: Mulai Bosan di Rumah Karena Social Distancing? Yuk Lakukan 5 Hal Ini!
5. Sakit Kepala
Selain punggung yang terasa sakit, terlalu lama tidur juga mengakibatkan sakit kepala.
Kebanyakan tidur akan memengaruhi kandungan neurotransmitter, pembawa sinyal antara sel saraf, dalam otak.
Kerja neurotransmitter dapat terganggu karena terlalu lama tidur. Itulah yang membuat kita merasa sakit kepala.
6. Timbulnya risiko kematian dini
Kembali dilansir dari kompas.com, sebuah studi epidemiologi skala besar menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih lama, lebih mungkin untuk meninggal dunia sebelum waktunya. Belum diketahui pasti, tetapi peradangan mungkin jadi salah satu penyebabnya.
Baca Juga: Apakah Kita Bisa Tertular Virus Corona Lewat Paketan Belanja dari Olshop?
Itu dia dampak buruk yang mungkin terjadi kalau kita kebanyakan tidur. Kurang tidur memang tidak baik untuk kesehatan, tapi kebanyakan tidur juga enggak baik bagi tubuh.
Jadi, yang paling baik adalah tidur cukup dengan waktu yang optimal dan berkualitas. Oke girls? (*)
| Source | : | Kompas.com,Bobo.grid.id |
| Penulis | : | Elizabeth Nada |
| Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR