4. Enggak perlu berlari terlalu cepat
Sebagai pemula, jangan paksakan diri untuk berlari terlalu kencang. Sebaiknya kita berlari secara konstan. Overtraining yang berlebihan bisa menyebabkan cidera.
Salah satu hal yang penting dari olahraga ini adalah pernapasan. Jadi, ketika berlari dan kita masih mampu berbicara dengan baik, itu pertanda pernapasan kita juga baik.
5. Kombinasikan berlari dan berjalan
Tips selanjutnya, kita bisa kombinaskan teknik berlari-berjalan-berlari saat melakukan olahraga ini.
Maksudnya, ketika daya tahan berkurang di tengah latihan (saat berlari) kita bisa mengkombinasikannya dengan berjalan (jalan cepat) atau mengurangi kecepatan, untuk mengumpulkan tenaga. Setelah itu lanjutkan dengan berlari lagi.
Gunakan kombinasi ini terus sampai akhirnya kita menemukan ritme yang pas dan konstan buat diri kita.
Baca Juga: 6 Penampilan Simpel & Santun Ala Anak Ramzi, Asila Maisa Buat Inspirasi Outfit Lebaran
6. Mulai dari jarak dan durasi yang pendek
Sebagai pemula, hindari berlari terlalu jauh atau terlalu lama karena berisiko menyebabkan cidera.
Kita bisa mulai dengan jarak dan durasi pendek, misalnya memutari taman atau komplek rumah, yang kemudian terus ditingkatkan.
Sebagai pemula, berlari selama 5-10 menit akan menjadi target durasi yang sesuai untuk dicapai.
7. Perhatikan pula pernafasan
Beberapa pelari pemula bernapas hanya melalui hidung mereka. Padahal seharusnya, kita perlu bernapas melalui hidung dan mulut untuk memastikan kalau kita mendapat cukup oksigen ke otot-otot saat berlari.
Ambil napas dalam-dalam dari perut, untuk membantu mencegah nyeri di bagian sisi tubuh yang merupakan masalah umum pada pelari pemula.
Yuk, semangat berolahraga dan semangat hidup sehat! (*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR