CewekBanget.ID - Perubahan aktivitas yang terjadi akibat pandemi bikin sebagian dari kita jarang berolahraga dan lebih sering menatap layar ponsel atau televisi di rumah.
Mungkin pembatasan aktivitas di luar rumah membuat kita malas beranjak dari tempat kita.
Padahal, malas gerak dan minim aktivitas fisik berisiko memicu depresi lho, girls!
Baca Juga: Kenapa Pasien Sembuh COVID-19 Rentan Gangguan Kejiwaan? Ini Penjelasannya Menurut Studi!
Studi tentang Aktivitas Fisik dan Depresi
Kurangnya aktivitas fisik dapat berdampak pada kesehatan mental kita, menurut studi baru-baru ini yang diterbitkan di Cambridge Open Engage.
Studi tersebut mengumpulkan data tentang jumlah latihan, waktu menatap layar, dan kesehatan mental lebih dari 3.000 orang yang merupakan mahasiswa, staf, dan alumni Iowa State University mulai tanggal 3-7 April 2020 lalu.
Hasil studi menunjukkan, mereka yang sebelumnya memenuhi jumlah aktivitas fisik yang disarankan (150 menit aktivitas sedang, 75 menit aktivitas berat, atau gabungan keduanya) enggak lagi memenuhi persyaratan tersebut.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini 5 Jenis Depresi yang Perlu Kita Ketahui!
Para partisipan juga melaporkan, memiliki masalah pada kesehatan mental mereka, menurut penulis studi Jacob Meyer, Ph.D., asisten profesor dan direktur Wellbeing and Exercise Laboratory di Iowa State University, kepada Runner's World seperti dilansir dari Kompas.com.
"Orang-orang yang dulunya mengikuti panduan aktivitas fisik sebelum COVID-19 dan mereka yang tidak lagi memenuhi panduan, memiliki gejala depresi lebih tinggi daripada mereka yang terus mengikuti panduan," kata Meyer.
Peningkatan Screen Time
Partisipan dalam studi ini yang mengisolasi diri melaporkan waktu menatap layar (screen time) dan waktu duduk mereka rata-rata meningkat 20-30%.
Enggak jelas apakah waktu di mana mereka seharusnya beraktivitas berubah menjadi kebiasaan menatap layar sepanjang hari, meski hal itu memungkinkan.
Banyak orang enggak bersosialisasi dan tetap berada di rumah selama pandemi, sehingga ada kemungkinan mereka menatap layar lebih lama.
Mereka yang secara konsisten melaporkan waktu menatap layar kurang dari delapan jam sehari (baik sebelum dan sesudah pandemi) memiliki gejala depresi lebih rendah, dibandingkan 562 orang yang waktu menatap layarnya lebih dari delapan jam.
Meskipun studi ini belum ditinjau peneliti lain, hasilnya menunjukkan banyak orang mengurangi aktivitas fisik mereka dan menambah waktu duduk dan menatap layar selama awal pandemi Covid-19 di AS.
Perubahan ini dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih buruk serta menunjukkan upaya mempertahankan aktivitas fisik dan membatasi waktu menatap layar harus dilakukan, juga mengenali potensi efek kesehatan mental jangka pendek dan jangka panjang dari COVID-19.
Baca Juga: Kenapa Muncul Jerawat di Dagu? Bia Jadi Tanda Depresi Ternyata!
Biasakan Aktif Bergerak
Studi sebelumnya mengungkap, olahraga teratur seperti berlari atau yoga dapat membantu mengurangi depresi dan memperbaiki kesehatan mental kita.
Meski sedang berada di masa sulit seperti sekarang, yuk kita ubah kebiasaan bersantai dengan yoga, berlari, atau berolahraga di ruang tamu.
Targetkan aktivitas fisik sedang selama 150 menit setiap minggu untuk membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental kita.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR