Jenis Tidur Berbeda-Beda
Sebuah penelitian terbaru dari Departemen Sleep Disorders Research di Cleveland Clinic menemukan, enggak semua jenis tidur itu sama.
Disebutkan, bagian akhir dari perjalanan tidur seseorang bisa menunjukkan kesejahteraan orang itu secara keseluruhan.
Mayoritas bagian terakhir dari siklus tidur kita terdiri dari tidur REM (rapid eye movement), atau tidur bermimpi, yang merupakan kondisi tidur restoratif.
Jadi, jika kita menekan tombol snooze, maka kita mengganggu siklus tidur REM atau tidur mimpi itu.
Perhatian Terhadap Siklus REM
Setiap malam, kita mengalami dua tahapan tidur, yaitu tidur REM dan tidur non-REM.
The National Institute for Neurological Disorders and Stroke mendefinisikan tidur non-REM melalui tiga tahap yang dimulai saat kita beralih dari bangun menuju tidur, selanjutnya saat kita tidur ringan atau tidur ayam, dan saat kita memasuki tingkat tidur terdalam untuk periode lama.
Kita mengalami ketiga tahapan tidur non-REM di malam hari, dan tahapan terakhir membuat kita merasa segar di pagi hari.
Bedanya, siklus tidur REM pertama kali terjadi sekitar 90 menit setelah kita tertidur.
Baca Juga: Selain Susah Tidur, Ini 3 Hal Lainnya yang Menjadi Tanda Insomnia
Mata kita bergerak cepat di belakang kelopak mata yang tertutup.
Mereka juga menyebut, di saat kita memasuki siklus tidur REM, napas kita menjadi lebih cepat dan enggak teratur, detak jantung serta tekanan darah meningkat, hingga mendekati tingkat bangun.
Sebagian besar mimpi kita terjadi selama tidur REM, meskipun beberapa orang mengalaminya dalam tidur non-REM.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR