CewekBanget.ID - Kita biasanya menyetel alarm agar mudah terbangun di pagi hari.
Tapi saat alarm berbunyi, yang kita lakukan bisa jadi mematikan alarm dan bangun, atau malah menekan tombol 'snooze' supaya alarm berbunyi lagi setelah jangka waktu tertentu dan kita bisa tidur lagi.
Nah, jika kita terbiasa menekan tombol snooze dan kembali tidur, ini ternyata bukan hal baik, dan bahkan kita perlu menghubungi dokter, lho!
Baca Juga: Jangan Tekan Snooze Kalau Enggak Mau 5 Hal Ini Terjadi Ke Tubuh Kita!
Jenis Tidur Berbeda-Beda
Sebuah penelitian terbaru dari Departemen Sleep Disorders Research di Cleveland Clinic menemukan, enggak semua jenis tidur itu sama.
Disebutkan, bagian akhir dari perjalanan tidur seseorang bisa menunjukkan kesejahteraan orang itu secara keseluruhan.
Mayoritas bagian terakhir dari siklus tidur kita terdiri dari tidur REM (rapid eye movement), atau tidur bermimpi, yang merupakan kondisi tidur restoratif.
Jadi, jika kita menekan tombol snooze, maka kita mengganggu siklus tidur REM atau tidur mimpi itu.
Perhatian Terhadap Siklus REM
Setiap malam, kita mengalami dua tahapan tidur, yaitu tidur REM dan tidur non-REM.
The National Institute for Neurological Disorders and Stroke mendefinisikan tidur non-REM melalui tiga tahap yang dimulai saat kita beralih dari bangun menuju tidur, selanjutnya saat kita tidur ringan atau tidur ayam, dan saat kita memasuki tingkat tidur terdalam untuk periode lama.
Kita mengalami ketiga tahapan tidur non-REM di malam hari, dan tahapan terakhir membuat kita merasa segar di pagi hari.
Bedanya, siklus tidur REM pertama kali terjadi sekitar 90 menit setelah kita tertidur.
Baca Juga: Selain Susah Tidur, Ini 3 Hal Lainnya yang Menjadi Tanda Insomnia
Mata kita bergerak cepat di belakang kelopak mata yang tertutup.
Mereka juga menyebut, di saat kita memasuki siklus tidur REM, napas kita menjadi lebih cepat dan enggak teratur, detak jantung serta tekanan darah meningkat, hingga mendekati tingkat bangun.
Sebagian besar mimpi kita terjadi selama tidur REM, meskipun beberapa orang mengalaminya dalam tidur non-REM.
Efek Snooze Terhadap Tidur REM
Nah, jika tidur REM terganggu dengan menekan tombol snooze pada alarm, yang umumnya memiliki interval 10 menit, hal ini dapat memicu respon fight or flight.
Respons ini adalah reaksi fisiologis makhluk hidup sebagai respons terhadap sebuah kejadian yang dianggap berbahaya bagi kelangsungan hidup mereka.
Respons ini dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, karena waktu kita untuk merasakan tidur nyenyak terlalu pendek.
Baca Juga: 6 Tanda Kesepian yang Harus Kita Sadari. Salah Satunya Gangguan Tidur!
Kekurangan tidur nyenyak dapat menjadi penyebab berat badan bertambah, penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, sistem kekebalan melemah, dan diabetes.
Pastikan kita mendapatkan 7-8 jam tidur dan kualitas tidur yang baik.
Jika kita sudah memiliki kualitas dan waktu tidur yang baik, namun masih ingin menekan tombol snooze, sebaiknya kita memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan enggak ada gangguan tidur tak terdiagnosis yang dapat berkontribusi pada kebutuhan kita menekan tombol snooze.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR