CewekBanget.ID - Kita kadang merasakan gatal pada vagina atau vulva, bagian terluar dari alat kelamin cewek yang meliputi bibir vagina, bukaan kandung kemih, dan bukaan vagina.
Sedangkan vagina adalah saluran yang mengarah dari rahim ke vulva.
Kedua bagian ini sama-sama rentan mengalami gatal akibat berbagai penyebab seperti iritasi, infeksi jamur dan bakteri, sampai perubahan hormon.
Sedangkan cara menghilangkan gatal di vagina atau vulva perlu disesuaikan penyebab mendasarnya.
Baca Juga: Vagina Berbau Kurang Sedap & Menyengat? Ini 8 Hal yang Bisa Jadi Penyebabnya!
Vagina Gatal Karena Iritasi
Alasan vagina terasa gatal umumnya disebabkan iritasi karena alergi.
Gatal pada vagina ini bisa terjadi karena penggunaan produk yang mengiritasi kulit sekitar alat kelamin cewek, seperti pembalut, celana dalam dengan bahan tertentu, celana dalam yang dicuci dengan sabun berpewangi tertentu, tisu toilet yang mengandung pewangi atau bahan kimia tertentu, serta krim, sabun, atau losion dengan pewangi atau bahan kimia tertentu.
Cara mengatasi vagina gatal karena iritasi bisa dengan menghentikan penggunaan produk pemicu alergi dan hindari penggunaan sabun khusus pembersih vagina untuk mengatasi persoalan ini.
Selain itu, hindari menggaruk dan menggosok area vagina yang gatal karena bisa memperparah iritasi.
Vagina Gatal Karena Jamur
Penyebab vagina gatal juga bisa karena infeksi jamur candida atau kandidiasis.
Gejala infeksi jamur pada vagina di antaranya vagina terasa gatal atau panas, serta muncul cairan berwarna putih atau bening tapi enggak bau.
Infeksi jamur bisa terjadi saat keseimbangan bakteri di vagina terganggu, perubahan hormon, efek samping antibiotik, atau diabetes yang enggak terkontrol.
Cara mengatasi gatal di vagina terkait infeksi jamur biasanya dengan obat antijamur.
Dokter biasanya meresepkan obat gatal vagina antijamur berupa krim, salep, atau pil.
Vagina Gatal Karena Bakteri
Selain infeksi jamur, penyebab gatal di vagina juga bisa disebabkan infeksi bakteri.
Vagina gatal karena infeksi bakteri kerap enggak menimbulkan gejala khusus.
Tandanya hanya berupa gatal pada vagina disertai keluarnya cairan beraroma enggak sedap.
Untuk mengatasi gatal di vagina terkait infeksi bakteri, kita perlu obat antibiotik yang diresepkan dokter.
Ikuti dosis, petunjuk penggunaan, dan pastikan pengguaan obat antibiotik dari dokter tuntas agar perawatan lebih efektif.
Baca Juga: Digaruk dan 3 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Vagina Makin Gatal! Kok Bisa?
Vagina Gatal Karena Penyakit Menular Seksual
Alasan vagina gatal juga bisa terkait penyakit menular seksual.
Beberapa penyakit menular seksual yang bisa memicu gejala gatal pada vagina di antaranya klamidia, kutil kelamin, gonorea, dan trikomoniasis.
Selain vagina gatal, penyakit menular seksual biasanya ditandai keputihan berwarna hijau atau kuning, serta nyeri saat kencing dan berhubungan seks.
Cara menghilangkan gatal di vagina terkait penyakit menular seksual disesuaikan dengan penyebab mendasarnya.
Dokter biasanya mengobati penyakit menular seksual dengan obat antibiotik, antivirus, atau antiparasit.
Kita perlu minum obat rutin dan menghindari hubungan seks sampai infeksi atau penyakit benar-benar sembuh.
Vagina Gatal Karena Menopause
Penyebab vagina gatal pada perempuan paruh baya juga bisa terkait perubahan hormon estrogen selama menopause.
Kondisi ini bisa menyebabkan vagina kering dan memicu gatal dan iritasi ringan.
Gatal di vagina terkait menopause bisa diobati dengan krim estrogen atau pemasangan cincin khusus di vagina.
Baca Juga: 5 Kesalahan Pakai Celana Dalam yang Bikin Vagina Gatal & Enggak Nyaman
Vagina Gatal Karena Alasan Alamiah
Gatal ringan pada vagina terkait stres atau iritasi juga bisa diatasi secara alami.
Beberapa cara mengatasi gatal di vagina secara alami bisa dilakukan, seperti menjaga kebersihan area kelamin dengan membasuh alat kelamin dengan air bersih, enggak perlu menggunakan sabun atau pembersih khusus.
Kita juga mesti ganti pakaian dalam secara rutin dan segera ganti apabila celana dalam sudah lembap.
Selain itu, hindari menggunakan celana dalam yang terlalu ketat, dan pilih celana dalam dengan bahan katun yang menyerap lembap.
Mengonsumsi yogurt untuk mencegah infeksi jamur dan selalu bersihkan area vagina dari depan ke belakang setelah buang air juga penting untuk diingat.
Pastikan untuk berkonsultasi ke dokter apabila gatal di vagina berlangsung lebih dari seminggu, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meskipun sebagian besar penyebab vagina gatal enggak berbahaya, namun gangguan kesehatan ini enggak boleh disepelekan.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR