CewekBanget.ID - Ngaku siapa diantara kita yang males banget kencing nih, girls?
Pada orang dewasa yang sehat, sesekali menahan kencing mungkin enggak akan menimbulkan masalah.
Wajar saja kita menahan kencing karena kita bisa saja terjebak dalam situasi tertentu yang sulit ditinggalkan untuk pergi ke toilet.
Sedang mengikuti rapat sampai berada di kendaraan umun membuat kita kadang jadi menahan kencing.
Meski begitu, kita enggak boleh terlalu sering menahan kencing, ya.
Bisa jadi masalah besar kalau menahan buang air kecil justru menjadi suatu kebiasaan.
Soalnya, hal tersebut bisa menimbulkan masalah kesehatan, lho! Apa saja?
Baca Juga: Sering Terbangun dan Kebelet Kencing Tengah Malam? Bisa Jadi Nokturia!
Kapasitas Kandung Kemih
Kandung kemih yang sehat dapat menahan sekitar 400-500 ml atau sekitar dua gelas urine sebelum mencapai kapasitas maksimalnya.
Ketika kandung kemih ini terisi sekitar setengahnya dengan cairan, ia akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk buang air kecil, sehingga otak menciptakan keinginan untuk buang air kecil sambil menyuruh kandung kemih untuk bertahan.
Sebenarnya, enggak ada aturan tegas tentang seberapa lama seseorang aman untuk menahan kencing.
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap efek samping menahan kencing daripada yang lain.
Tapi ada sejumlah bahaya dari kebiasaan menahan kencing, nih.
Menyebabkan Nyeri
Orang yang secara teratur mengabaikan keinginan untuk buang air kecil mungkin akan merasakan sakit di kandung kemih atau ginjal.
Ketika seseorang akhirnya mencapai kamar mandi, buang air kecil juga bisa menyakitkan.
Otot-otot juga mungkin tetap mengepal sebagian setelah urine dikeluarkan, yang dapat menyebabkan kram panggul.
Infeksi Saluran Kemih
Dalam beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama maupun terlalu sering dapat menyebabkan bakteri berkembang biak.
Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
Enggak ada penelitian yang menunjukkan bahwa menahan buang air kecil menyebabkan ISK, tetapi banyak dokter menyarankan untuk menghindarinya, terutama jika seseorang memiliki riwayat ISK.
Orang yang enggak minum cukup cairan lebih mungkin mengembangkan ISK karena kandung kemih enggak memberi tahu tubuh untuk cukup sering kencing.
Hal itu dapat menyebabkan bakteri menyebar melalui saluran kemih, yang menyebabkan infeksi dengan gejala antara lain perasaan terbakar atau menyengat saat buang air kecil.
Parahnya lagi nyeri di panggul atau perut bagian bawah, dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih, serta urine yang kuat atau berbau busuk, keruh dan enggak berwarna, tampak berwarna gelap secara konsisten, hingga berdarah.
Baca Juga: Sampah Hingga Air Kencing, Ini 5 Makanan Paling Menjijikan di Dunia!
Peregangan Kandung Kemih
Dalam jangka panjang, menahan kencing secara teratur dapat menyebabkan kandung kemih meregang.
Hal ini mungkin membuat kandung kemih sulit atau enggak mungkin untuk berkontraksi dan mengeluarkan kencing secara normal.
Jika seseorang memiliki kandung kemih yang meregang, tindakan ekstra, seperti kateter mungkin akan diperlukan.
Kerusakan Otot Dasar Panggul Hingga Inkontinensia Urine
Sering menahan kencing dapat pula merusak otot dasar panggul.
Salah satu otot ini adalah sfingter uretra yang menjaga agar uretra tetap tertutup, untuk mencegah kebocoran urine.
Alhasil, merusak otot ini dapat menyebabkan inkontinensia urine, yang membuat penderitanya bisa mengeluarkan urine tanpa disadari.
Melakukan latihan dasar panggul seperti Kegels dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan mencegah kebocoran atau memperbaiki kehilangan otot.
Memicu Batu Ginjal
Menahan kencing dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal pada orang dengan riwayat kondisi tersebut atau orang yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urine mereka.
Kencing sering kali mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat.
Hal itu yang menyebabkan batu ginjal pada penderita.
Memicu Retensi Urine
Kebiasaan menahan kencing juga dapat menyebabkan retensi urine, kondisi ketika kandung kemih tidak dapat mengosongkan diri sepenuhnya karena tersumbatnya aliran urine yang bebas melalui kandung kemih dan uretra.
Kandung kemih adalah bagian dari sistem kemih yang terhubung melalui ureter ke ginjal.
Dalam kasus yang jarang terjadi, urine dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi atau kerusakan ginjal.
Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti pembesaran prostat atau kandung kemih neurogenik akibat kerusakan saraf, dapat menyebabkan retensi urine yang enggak disengaja.
Penyumbatan pada saluran kemih atau otot kandung kemih yang melemah dapat mencegah kandung kemih untuk sepenuhnya kosong.
(*)
Baca Juga: Selain Banyak Minum, Ini 5 Alasan Lain Kita Sering Kebelet Kencing!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR