CewekBanget.ID - Pembalut untuk menstruasi kini memiliki beragam model, mulai dari yang ramping, lebar, tipis, memiliki bantalan sayap, sampai dirancang lebih panjang untuk mencegah kebocoran saat menstruasi.
Enggak hanya beragam model, pembalut memiliki beragam jenis; ada yang dibuat sekali pakai dan jenis pembalut kain yang dapat digunakan secara berulang.
Terlepas dari beragam jenisnya, pembalut menstruasi perlu diganti secara berkala demi menjaga kebersihan dan kesehatan, ya!
Baca Juga: Siklus Haid Enggak Lancar? Rajin Konsumsi 7 Makanan Ini, Yuk!
Waktu Ideal Ganti Pembalut
Pembalut perlu diganti secara berkala untuk mencegah penumpukan bakteri, bau, dan darah haid bocor.
Tapi kadang ada saja nih, dari kita sebagai cewek yang baru rajin mengganti pembalut hanya saat darah haid yang keluar cukup banyak.
Padahal, selama menstruasi idealnya ganti pembalut perlu dilakukan tiap tiga sampai empat jam sekali, enggak terkecuali saat darah haid tinggal sedikit.
Prinsipnya, pembalut yang lebih sering diganti, lebih sehat.
Baca Juga: Jangan Salah, Gini Aturan Memakai Pembalut dan Pantyliner yang Benar!
Sebelum tidur saat haid, kita perlu menggunakan pembalut bersih untuk digunakan istirahat semalaman atau paling lama selama enam jam.
Segera ganti dengan pembalut bersih saat bangun tidur, ya! Pembalut yang enggak kunjung diganti lebih dari lima jam umumnya sudah mengeluarkan bau enggak sedap.
Sebelum muncul bau enggak sedap, ada baiknya kita sudah lebih dulu menggunakan pembalut yang bersih.
Sindrom Syok Toksik
Penggunakan pembalut yang enggak higienis dapat meningkatkan risiko sindrom syok toksik.
Kendati langka, namun penyakit ini berbahaya, lho! Bakteri dapat tumbuh pada pembalut atau tampon yang enggak kunjung diganti.
Lebih lama pembalut digunakan, bakteri yang berkembang di sana semakin banyak, kemudian bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui vagina lalu menyerang aliran darah, melepaskan racun, dan menyebabkan penyakit yang berdampak fatal.
Bakteri yang berpotensi fatal terkait sindrom syok toksik menstruasi adalah jenis Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A.
Setiap cewek yang sedang haid perlu memahami gejala sindrom syok toksik, yang umumnya muncul dalam waktu tiga sampai empat hari sejak haid dimulai.
Baca Juga: Vagina Berbau Kurang Sedap & Menyengat? Ini 8 Hal yang Bisa Jadi Penyebabnya!
Tanda dan gejalanya antara lain demam yang kadang menyebabkan kita menggigil, detak jantung cepat, tekanan darah rendah hingga terkadang pusing saat berdiri setelah duduk, kulit berubah warna seperti terbakar sinar matahari, serta muncul kemerahan pada jaringan mulut, mata, atau vagina.
Lihat postingan ini di Instagram
Gejala sindrom syok toksik yang kurang umum lainnya yakni muntah, diare, dan nyeri otot.
Jika kita mengalami gejala di atas saat haid, segera dapatkan perawatan medis, ya!
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR