Tujuan awal yang kita tetapkan hanya untuk menikmati lari. Jadi jika kita masih pemula, jangan memulai seolah kita hendak berlari maraton.
Jangan pula terlalu terlalu memaksakan diri, ya. Bisa-bisa risiko cedera jauh lebih tinggi dan kita jadi kapok untuk berlari lagi.
Peregangan yang Salah
Sebagian besar pelari percaya mereka perlu melakukan peregangan sebelum berlari.
Jadi, mereka memanjangkan kaki untuk meregangkan paha belakang atau meregangkan betis di trotoar.
Padahal peregangan statis adalah ide yang buruk sebelum berlari karena akan menghambat kinerja lari dan dapat menyebabkan cedera.
Peregangan yang salah juga dapat menyebabkan penurunan fungsi otot.
Alih-alih melakukan peregangan statis, beralihlah ke peregangan dengan serangkaian gerakan dinamis yang melatih otot-otot untuk pemanasan.
Baca Juga: 5 Tips Biar Lari Pagi Makin Asyik dan Enggak Ngebosenin. Semangat!
Enggak Makan Sebelum Berlari
Penting untuk mengisi bahan bakar tubuh dengan nutrisi yang tepat sebelum berlari.
Meski begitu, kita harus tetap mengatur waktu makannya ya, girls.
Jangan sampai kita mengisi banyak karbohidrat pada pukul enam sore untuk berlari pukul tujuh pagi di hari berikutnya.
Soalnya, hal tersebut membuat cadangan glikogen enggak benar-benar berguna sebagai bahan bakar untuk berlari.
Cara terbaik untuk mendapatkan tenaga adalah mengonsumsi karbohidrat kompleks 2 hingga 4 jam sebelum berlari.
Jika kita hanya berlari santai, cukup makan sedikit sebelum lari.
Berlari Terlalu Cepat
Jika kita memulai lari dengan sprint atau lari cepat, kita akan mudah merasa lelah.
Untuk membantu kita menghindari kelelahan dini, larilah dengan laju perlahan di awal latihan.
Ini juga dapat memiliki efek jangka panjang yang positif pada kesehatan.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR