Tetapi, para peneliti menemukan bahwa mereka yang melakukannya sepanjang waktu atau sesekali sama-sama cenderung lebih tua, berat badannya cenderung berlebih, perokok atau peminum, tidur lebih sedikit, sering melewatkan waktu makan, dan kerap makan malam terlalu larut di waktu-waktu ketika mereka enggak melewatkannya.
Melewatkan makan siang juga menunjukkan hasil yang sama.
Hanya saja orang-orang yang melewatkan makan malam memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) yang lebih tinggi.
Melewatkan makan malam secara signifikan terkait dengan penambahan berat badan 10% atau lebih.
Selain itu, mereka yang melewatkan makan malam memiliki BMI yang lebih dari 25 atau angka yang digolongkan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas.
Keterbatasan BMI
Memang, BMI punya keterbatasan; misalnya, seseorang yang berotot bisa saja digolongkan ke kategori obesitas karena berat badannya yang sama seperti orang gemuk.
Meski begitu, setelah dinilai dalam populasi besar, BMI terbilang cukup akurat.
Kalau masih penasaran nih girls, melewatkan makan malam bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas karena dapat membuat seseorang lebih lapar.
Kondisi itu pada akhirnya membuat orang yang bersangkutan makan lebih banyak sepanjang hari.
Penjelasan memungkinkan lainnya adalah karena makan malam biasanya untuk mengonsumsi makanan bergizi seperti makanan tinggi protein tanpa lemak dan sayur-sayuran.
Ketika seseorang melewatkannya, maka tubuh akan kehilangan makanan berkualitas.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mempercepat Metabolisme Biar Cepat Pangkas Berat Badan
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR