CewekBanget.ID - Penggunaan menstrual cup untuk menggantikan pembalut dan tampon saat menstruasi mungkin masih asing bagi sebagian orang, tapi nyatanya menstrual cup sendiri sudah banyak dipakai saat ini, karena lebih aman buat lingkungan dan bisa dipakai berkali-kali.
Masalahnya, ide memasukkan sesuatu yang asing ke vagina untuk menampung darah menstruasi memang terdengar mengerikan dan mengganggu.
Hayo, siapa yang diam-diam penasaran pengin mencoba menggunakan menstrual cup?
Yang harus diingat, cangkir menstruasi ini sebetulnya aman-aman saja dipakai kok, asal kita memperhatikan 5 hal berikut ini dulu supaya enggak salah langkah, ya.
Baca Juga: Cewek Wajib Tahu! Apa Itu Menstrual Cup dan Untung Rugi Memakainya!
Bahan Menstrual Cup
Menstrual cup berbentuk cawan fleksibel terbuat dari silikon dan karet lateks dengan ujung meruncing sebagai pegangan untuk menariknya keluar dari vagina.
Bahan tersebut telah teruji aman untuk dimasukkan ke area vagina dan secara umum membuat penggunaan menstrual cup juga jadi aman kok, girls.
Jadi enggak perlu khawatir dengan kondisi vagina jika dimasukkan cangkir menstruasi tersebut asal kita lakukan dengan hati-hati, terutama kalau kita baru pertama kali mencobanya.
Cara kerjanya memang enggak seperti pembalut ataupun tampon yang menyerap darah menstruasi.
Fungsi menstrual cup adalah menampung darah yang keluar selama menstruasi, jadi kita harus rajin membuang darah tersebut apabila cangkir sudah penuh.
Tapi ingat, hindari untuk membeli menstrual cup yang banyak dijual murah secara online ya!
Pasalnya, bisa jadi alat tersebut belum dapat sertifikat dari BPOM, artinya belum diuji atau diatur secara klinis.
Cara Memasukkannya
Masih bingung dan ngeri memikirkan cara memasukkan menstrual cup ke dalam vagina?
Fyi, area serviks atau leher rahim kita cukup fleksibel kok, sehingga meletakkan menstrual cup di sana seharusnya enggak melukai vagina jika dilakukan dengan benar.
Cara memasukkannya, cukup dengan melipat bibir menstrual cup, kemudian masukkan ke dalam vagina hingga yang tersisa hanya batang ujungnya.
Setelah masuk ke dalam vagina, pastikan menstrual cup terpasang dengan kencang.
Raba dinding luar menstrual cup dengan jari untuk mengecek apakah cangkir sudah menempel sepenuhnya ke arah mulut rahim atau belum.
Menstrual cup belum terpasang dengan benar jika kita masih mendapati bagian cangkir yang melesak ke dalam; tekan bagian bawah cangkir untuk membuatnya mengembang dengan tepat dan menempel dengan semestinya.
Sebelum dimasukkan, ujung menstrual cup juga boleh dipotong sedikit agar enggak menonjol keluar dan bikin kita enggak nyaman jika kita memiliki serviks yang rendah.
Beberapa teknik pemakaian yang bisa dilakukan antara lain dengan berdiri atau jongkok, tergantung pada kenyamanan kita sendiri.
Tips lain saat memasang menstrual cup: jangan tegang!
Tubuh harus rileks supaya serviks enggak mengencang saat kita memasukkan menstrual cup dan malah mempersulit pemakaian.
Baca Juga: Pembalut, Tampon, dan Menstrual Cup, Mana yang Lebih Baik Saat Haid?
Durasi Pemakaian
Menstrual cup bisa digunakan selama 3-4 jam, tergantung seberapa deras darah menstruasi yang keluar.
Memang, kekurangan dari menstrual cup adalah kita enggak dapat melihat sebanyak apa darah yang keluar, sehingga enggak dapat mengukurnya kecuali berdasarkan naluri dan dengan melepas menstrual cup secara rutin.
Tapi kalau sudah terbiasa menggunakannya, kita dapat lebih aware dengan perkiraan volume darah yang mungkin keluar setiap jamnya, sehingga bisa memperkirakan sendiri kapan harus membuang darah tersebut.
Untuk mengeluarkan menstrual cup dari vagina, masukkan jari dan tekan sedikit dinding luar cangkir hingga melesak ke bagian dalam, lalu tarik keluar.
Anti Tembus Enggak, Sih?
Sebetulnya, menstrual cup enggak sepenuhnya menjamin darah menstruasi enggak bakal tembus.
Hal itu tergantung pada ukuran dan kencangnya cangkir, cara pemakaian yang tepat, hingga gaya hidup, dan aktivitas apa saja yang kita lakukan sehari-hari.
Darah masih mungkin 'bocor' melalui celah serviks, tapi risiko tembus yang lebih parah bisa diminimalisir selama kita paham cara memasang menstrual cup dengan benar dan tahu kapan harus membuang darahnya.
Baca Juga: Tertarik Coba Menstrual Cup? Wajib Tahu 7 Fakta Penting Ini, Girls!
Keamanan Berdasarkan Ukuran Vagina
Jangan lupa, vagina itu bersifat fleksibel dan elastis, jadi keamanan penggunaan menstrual cup bergantung dari apakah seseorang sudah pernah melakukan hubungan seksual atau belum.
Selain itu, menstrual cup biasanya terdiri dari beberapa ukuran, menyesuaikan dengan ukuran serviks; yang lebih besar lazim digunakan oleh perempuan yang sudah pernah melahirkan.
Jadi secara keseluruhan, penggunaan menstrual cup itu aman ya, girls!
Kuncinya adalah kemauan untuk lebih mengenal dan merawat tubuh kita, karena hanya kita yang paling mengetahui tubuh kita sendiri.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR