CewekBanget.ID - Pernah enggak, kita sedang diam lalu tiba-tiba cegukan?
Rasanya pasti cukup mengganggu, apa lagi jika cegukan berlangsung tanpa henti.
Sebetulnya apa sih yang menyebabkan terjadinya cegukan dan bagaimana cara mengatasinya?
Baca Juga: Cegukan Terus Menerus Kini Dikatakan Sebagai Gejala Awal Covid-19?
Cegukan
Cegukan adalah kondisi ketika kita tiba-tiba mengeluarkan bunyi 'hik' dan dapat berlangsung singkat hingga berjam-jam.
Cegukan dapat terjadi ketika terjadi kontraksi pada diafragma atau membran otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut.
Dilansir dari WebMD, umumnya diafragma tertarik ke bawah ketika kita menarik napas dan kembali rileks setelah kita membuang napas agar udara dapat keluar melalui hidung dan mulut.
Baca Juga: 5 Fakta Cegukan yang Harus Kita Tahu Biar Enggak Salah Kaprah!
Tetapi bisa saja ada yang mengganggu diafragma sampai kejang dan malah menyedot udara ke tenggorokan dan mengenai kotak suara, sehingga timbul bunyi khas cegukan.
Cegukan juga disertai tekanan di bagian dada, perut, dan tenggorokan.
Penyebab Cegukan
Cegukan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari fisik hingga emosional.
Beberapa aktivitas seperti makan terlalu banyak atau terlalu cepat, minum minuman berkarbonasi atau alkohol, dan menelan udara ketika makan permen atau permen karet bisa menyebabkan cegukan.
Selain itu, cegukan juga bisa disebabkan oleh perasaan gugup atau excited, stres, dan perubahan temperatur mendadak.
Meski cegukan biasanya dapat berhenti dalam beberapa detik atau menit, ada pula cegukan yang sulit dihentikan dan bisa berlangsung hingga lebih dari 24 jam.
Biasanya hal ini disebabkan cedera yang serius pada diafragma.
Cegukan jangka panjang juga bisa terjadi akibat meningitis, diabetes, gagal ginjal, dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Baca Juga: Cegukan Saat Puasa? Gini Cara Ngatasinnya Selain Tahan Napas!
Kita mungkin sering mendengar berbagai metode aneh untuk menghentikan cegukan, mulai dari bergantung terbalik sampai harus dibikin kaget.
Tapi enggak pernah ada pembuktian ilmiah mengenai metode tersebut.
Kendati demikian, sejumlah ahli berpikir kalau menahan napas atau bernapas menggunakan kantong kertas dapat membantu, karena teknik tersebut dapat membuat karbon dioksida menumpuk di paru-paru dan membuat diafragma rileks.
Namun kalau cegukan enggak dapat berhenti setelah lebih dari 2 hari dan sudah mengganggu aktivitas kita, segera kunjungi dokter.
(*)
Source | : | WebMD,Mayo Clinic |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR