CewekBanget.ID - Tidur setelah sahur, sering kamu lakukan enggak nih, girls?
Eits, tidur setelah tahur rasanya pasti pernah kita lakukan ya kalau memang enggak sering.
Tahukah kamu kalau tidur setelah sahur ternyata enggak boleh kita lakukan lho.
Baca Juga: Sudah Tahu? Gini Cara Mencicipi Makanan Saat Puasa Agar Enggak Batal!
Kenapa ya? Selain tidur setelah sahur, ada beberapa hal lain juga yang pantang kita lakukan saat puasa Ramadhan.
Menurut kacamata ilmu gizi, seharusnya tak ada perbedaan pola makan berpuasa dan tidak. "Perbedaannya hanyalah waktu makan yang berubah.
Perlu diingat, puasa adalah ibadah, sehingga seharusnya tidak ada perbedaan pola makan dengan bulan-bulan lainnya," ungkap dokter ahli gizi Tirta Prawita Sari dalam acara buka bersama media.
Panduan makan yang sehat saat berpuasa pun sejatinya sama dengan saat enggak berpuasa.
"Masalah yang dihadapi saat puasa adalah dehidrasi dan menjaga agar perut tidak kelaparan dari pagi sampai magrib tiba," katanya.
Baca Juga: Menggosok Gigi Saat Puasa Ramadan, Diperbolehkan Atau Enggak Sih?
Minum Terlalu Sedikit atau Terlalu Banyak
Masalah dehidrasi bisa dicegah dengan minum yang cukup saat sahur. Jangan terlalu banyak, jangan terlalu sedikit juga ya.
Kalau terlalu banyak nanti perut kita akan begah dan justru bikin kita jadi lemas saat beraktivitas.
Langsung Tidur Habis Sahur
Langsung tidur kembali selesai bersahur juga enggak disarankan. Terlebih lagi ketika saat sahur kita mencerna daging.
"Pencernaan kita belum selesai bekerja. Akibatnya timbul banyak gas di perut. Perut terasa kembung dan tidak enak sepanjang hari," ujar Dr. Tirta.
Konsumsi Makanan Bergula Tinggi
Mengonsumsi makanan indeks glikemik tinggi juga tidak disarankan saat sahur, sebab gula darah yang naik tinggi saat sahur justru bikin tubuh jadi cepat lapar.
Sementara makanan dengan indeks glikemik rendah membuat perut kenyang lebih lama.
Contoh makanan dengan indeks glikemik rendah adalah nasi merah, roti gandum, kentang rebus dengan kulitnya, ubi rebus.
Baca Juga: Sejukkan Kulit, Ini 4 Rekomendasi Lotion dengan Sensasi Dingin!
Proses Memasak yang Memicu Kadar Gula
Proses pemasakan sejatinya mendongkrak indeks glikemik suatu makanan.
"Misalnya nasi yang dimasak jadi bubur, indeks glikemiknya jadi lebih tinggi.
Campurlah sumber karbohidrat dengan serat dan kacang-kacangan agar perut kenyang lebih lama," sarannya.
Saat berbuka puasa, kita baru diijinkan mencari makanan dengan kadar indeks glikemik tinggi seperti kurma atau buah semangka.
"Ingat, jangan kalap setelah buka puasa. Paling baik, pilih takjil dengan kandungan protein di dalamnya pula," katanya.
Nah, itu dia beberapa hal yang sebaiknya enggak kita lakukan saat puasa kalau pengin puasanya bisa tahan sampai saat berbuka puasa, girls.
Bisa banget langsung kita praktekan saat mau puasa besok ya!
(Natasha Erika)
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR