Oleh sebab itu, Dr. Rahnama menyarankan sebelum mengonsumsi makanan yang mengandung gula, kita harus memperhatikan serat yang dikandung oleh makanan tersebut.
Baca Juga: Jadi Mulus, Ikuti Resep Detoks Kulit ala dr Zaidul Akbar Ini. Mudah!
Gula 'baik' vs gula 'jahat'
Gula ‘baik’ adalah gula yang secara alami dikandung oleh bahan makanan itu sendiri.
Sementara gula ‘buruk’ sering juga disebut sebagai gula tambahan yang bisa kita temukan dalam gula pasir, madu, atau sirup jagung dengan fruktosa tinggi.
Gula-gula ini disebut sebagai ‘gula tambahan’ karena kita menambahkannya dalam proses memasak atau ketika menyiapkan makanan.
Menurut Deborah Malkoff-Cohen, seorang diettitian dan edukator diabetes, menyatakan bahwa kedua jenis gula tersebut bisa meningkatkan gula darah dalam tubuh.
Tapi gula tambahan, memiliki potensi lebih tinggi untuk menaikkan level gula darah.
Misalnya, dibandingkan dengan mengonsumsi minuman bersoda, makan apel dianggap jauh lebih aman buat tubuh.
Ini disebabkan karena gula alami yang dikandung dalam apel itu sendiri yang enggak berbahaya buat tubuh.
Sumber gula yang 'baik'
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR