Namun banyak orang juga mengalami gangguan kecemasan akut, yang bisa jadi muncul akibat trigger yang sangat spesifik seperti fobia atau merupakan kecemasan berlebihan dalam jangka panjang yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Saat terkena serangan kecemasan, kita mungkin merasa sangat lelah, tapi justru kesulitan tidur karena kecemasan membuat tubuh merasa kita dalam bahaya dan harus waspada.
Pada kondisi tertentu, kecemasan dan insomnia bisa melanda kita sekaligus.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tidur dan kecemasan.
Ubah Gaya Hidup
Gaya hidup yang kurang baik mungkin jadi faktor yang menyebabkan kecemasan dan gangguan tidur.
Untuk meredakannya, hindari hal-hal yang dapat membuat tubuh lebih awas menjelang tidur, seperti mengonsumsi kafein dan melakukan jenis olahraga yang membuat tubuh stres.
Menentukan jadwal tidur juga dapat membantu kita mengontrol pola tidur, sehingga tubuh akan terbiasa beristirahat pada waktu yang telah ditentukan.
Beberapa di antara kita pun mungkin memiliki ritual sebelum tidur yang sebaiknya dibiasakan, misalnya membuat penerangan di kamar jadi lebih redup agar tubuh mengenali tanda kalau kita harus beristirahat.
Selain itu, coba cari distraksi yang dapat menimbulkan rasa kantuk ketika kita merasa cemas dan enggak bisa tidur, misalnya dengan membaca buku.
Baca Juga: Sadari, 5 Tanda Ini Bisa Jadi Merupakan Gejala Kecemasan Pada Tubuh!
Tetap Terjaga
Mungkin ritme sirkadian masing-masing dari kita berbeda-beda, makanya sebagian dari kita kesulitan tidur di malam hari.
Kalau kita enggak bisa tidur, daripada memaksakan diri untuk terlelap dan malah makin stres karena kesulitannya, coba buat diri sendiri agar tetap terjaga.
Source | : | Medical News Today,stress.org,Sleep Foundation |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR