CewekBanget.ID - Kita mungkin hanya bercanda, tapi ucapan-ucapan yang menyinggung bentuk dan kondisi fisik orang lain bisa jadi body shaming kalau kita enggak hati-hati, bahkan jika kita mengatakannya kepada orang terdekat yang sudah akrab dengan kita.
Body shaming atau mempermalukan orang lain dengan menyinggung bentuk tubuhnya seringkali terlontar lewat bercanda dengan teman.
Meski tujuannya adalah bercanda atau agar pendengarnya memulai kebiasaan sehat, nyatanya hal ini malah menimbulkan efek negatif.
Malah, body shaming malah akan membuat korbannya benci terhadap dirinya sendiri atau bahkan meneruskan pola makannya ke titik ekstrim sehingga semakin enggak sehat.
Bahkan, depresi hingga memiliki kecenderungan untuk bunuh diri juga bisa muncul sebagai dampak body shaming.
Oleh karena itu, kebiasaan mempermalukan orang lain karena bentuk tubuhnya harus dihentikan.
Baca Juga: Eating Disorder Umumnya Dialami Korban Body Shaming, Kenapa?
Body Shaming
Body shaming adalah tindakan mengolok-olok bentuk tubuh orang lain, entah dengan tujuan bercanda atau benar-benar menghina.
Siapa saja bisa terkena body shaming, baik cewek atau cowok, gemuk atau kurus, atau dengan kondisi fisik apapun yang dianggap pantas dijadikan bahan tertawaan.
Kegiatan mengolok-olok juga semakin sering terjadi di media sosial, yang enggak jarang berubah menjadi cyberbullying dan dapat menyebabkan masalah psikologis pada korbannya.
Jangan Jadi Pelaku!
Body shaming dianggap sebagai sesuatu yang lumrah di kalangan masyarakat, padahal dampak perilaku ini bisa sangat berbahaya baik secara fisik maupun mental orang yang menerimanya.
Nah sayangnya, seringkali pelaku body shaming enggak sadar bahwa mereka sudah melakukan perilaku tersebut.
Kalau kita pernah merasa lebih baik dari orang-orang yang obesitas atau memiliki kelebihan berat badan, sering mencela dan mengomentari bentuk tubuh orang gemuk dan berlindung di balik kata 'bercanda' untuk menetralkan perilaku, hingga menggunakan bentuk tubuh orang lain sebagai usaha untuk terlihat lucu di depan orang lain, berarti kita sudah melakukan body shaming, nih!
Baca Juga: Novia Bachmid : Orang yang Sering 'Body Shamming' Tandanya Gabut!
Perilaku ini juga bisa terjadi dengan membiarkan orang lain memberikan celaan atau komentar negatif seputar bentuk tubuh seseorang, melihat badan ideal sebagai bukti kesuksesan, keberhasilan mengontrol diri, dan ukuran kebahagiaan, serta menghakimi keputusan orang lain soal pilihan yang diambil untuk tubuhnya dan memandang rendah orang lain yang bentuk atau ukuran tubuhnya enggak sesuai dengan standar diri sendiri.
Baca Juga: Sering Melakukan Hal Ini? Enggak Sadar Jadi Pelaku Body Shaming!
Stop Body Shaming
Jika kita sering memberikan komentar atau mengucapkan lelucon berkaitan dengan topik tubuh teman atau orang lain, ada baiknya mulai sekarang mengganti topik bercanda ke hal lain.
Namun, jika kita yang menjadi korban body shaming, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, misalnya dengan mengganti topik pembicaraan.
Kalau enggak, kita bisa memberitahu orang lain bahwa kita juga memiliki cara untuk menjaga bentuk tubuh dan kesehatan.
Saat seseorang memberikan kritikan kepada tubuh dan diri kita, kita pun bisa secara langsung menyatakan bahwa komentar yang diberikan menyakiti hati dan berharap mereka enggak pernah memberikan kritikan seperti itu lagi.
Atau, jika seseorang memberikan kritikan terhadap cara kita menjaga kesehatan atau bentuk tubuhmu, balaslah dengan riset atau fakta yang sudah terverifikasi.
Body shaming adalah perilaku buruk yang dapat menyakiti dan berisiko menyebabkan orang lain tertekan, bahkan hingga pengin mengakhiri hidupnya. Jadi jangan dilakukan ya, girls!
(Wisnubrata/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perilaku Body Shaming yang Sering Tak Disadari Akibatnya"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR