CewekBanget.ID - Kita pasti sering banget belanja pakaian, entah itu di mall atau lewat online shop.
Beberapa pakaian yang kita beli biasanya termasuk produk fast fashion, lho girls.
Namun dibalik kemodisannya, ternyata fast fashion itu berbahaya, merusak lingkungan, dan mengeksploitasi para pekerja.
Baca Juga: Stop Beli Baru! Ini 6 Tips Tampil Modis Pakai Baju yang Ada di Lemari
Apa sih fast fashion itu?
Fast fashion adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan desain pakaian yang bergerak cepat dari runway ke toko yang sesuai dengan tren yang lagi in.
Koleksinya sering dikenakan oleh selebritas yang memungkinkan para konsumen untuk membeli tampilan baru yang sedang trendi dengan harga yang terjangkau.
Fast fashion menjadi umum karena metode manufakturnya dan pengirimannya yang lebih murah, cepat, peningkatan selera konsumen akan gaya terkini, dan peningkatan daya beli konsumen untuk memanjakan hasrat pemuasan instan.
Beberapa merek fast fashion terkenal di dunia, antara lain seperti Zara, H&M Group, UNIQLO, GAP, Forever 21, Topshop, Esprit, Primark, Fashion Nova, and New Look.
Ada yang salah dari fast fashion
Karena tren terus berganti dan gampang ketinggalan zaman, kita jadi cenderung pengin mengikuti tren dengan cepat pula.
Dengan kata lain, kita jadi kurang bisa merawat baju dan membuangnya lebih cepat, karena sudah lewat tren.
Karena kita buang, maka baju tersebut malah jadi sampah di lingkungan dan membutuhkan waktu hingga 200 tahun untuk terurai, sehingga planet bumi kita ini malah makin tercemar!
Belum lagi penggunaan air, serat mikro, gas-gas rumah kaca, penggundulan hutan, racun juga menjadi concern dari bahaya fast fashion bagi lingkungan, lho.
Selain masalah lingkungan, menurut kampanye Labour Behind The Label, sekitar 80% pekerja garmen adalah perempuan berusia 18-35 tahun yang memiliki anak dan keluarga untuk dinafkahi dan merupakan pencari nafkah utama.
Baca Juga: 3 Warna Baju untuk Semua Warna Kulit Lebih Cerah dan Glowing Alami!
Laporan Labour Behind The Label menemukan bahwa ventilasi dan panas yang buruk, kurangnya akses ke air, kerja berlebihan, dan paparan bahan kimia di pabrik menyebabkan sering pingsan dan kekurangan gizi di kalangan pekerja.
Lebih parah lagi ketika di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang.
Ternyata perempuan yang bekerja di pabrik garmen Inggris empat kali lipat lebih mungkin meninggal karena COVID-19 dibandingkan perempuan yang punya pekerjaan lain.
Solusi fast fashion
Karena sudah tahu ada yang salah dari fast fashion, yuk bergerak untuk ambil solusi!
1. Beli lebih sedikit pakaian baru
Jangan sering-sering beli pakaian baru, lebih baik gunakan pakaian yang ada di dalam lemari dan belajar cara mix and match fashion dengan baik.
Daripada beli baju baru di toko fast fashion, lebih baik sewa baju aja atau beli aja di toko barang bekas lokal terdekat.
Baca Juga: 5 Inspirasi Tampil Kece Pakai Rok Kulit yang Lagi Ngetren. Tiru Yuk!
2. Simpan pakaian lama
Fashion itu punya siklusnya, lho. Buktinya fashion akhir tahun 2021 ini kembali lagi ke zaman 70an.
Jadi, jangan langsung buang fashion item dengan cepat, siapa tahu di masa depan kembali jadi tren lagi, contohnya aja seperti high-waisted jeans, skinny jeans, ataupun bell bottom.
3. Usung sustainable fashion
Ada banyak banget cara supaya kita bisa mendukung budaya sustainable fashion, lho!
Kita bisa membeli baju dari desainer terkenal yang biasa bahannya lebih awet (seperti katun, linen, ataupun sutra) dan pilihlah model klasik yang bisa dipakai kapan pun.
Jangan lupa juga untuk puji teman-teman saat mereka memakai pakaian yang pernah mereka kenakan sebelumnya, supaya mereka lebih pede dengan baju mereka dan enggak punya keinginan beli baju terus.
Yuk mulai dari sekarang kurangi belanja pakaian fast fashion. Buy less. Choose Well. Make it Last!
(Reisya Zahra)
Source | : | investopedia.com,Euronews,uab.edu,Pebblemag |
Penulis | : | None |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR