Bukan hanya soal memilih model sepatu yang sesuai dengan kaki kita, Cesara dan Dinda mengatakan kalau salah satu faktor penentu sepatu lari yang tepat adalah hal-hal seputar medan dan jarak track yang hendak ditempuh.
Dinda juga berbagi pengalaman saat dia masih pemula dalam berlari dan mengenakan sepatu biasa untuk berlari.
"Jadi awal-awal aku lari, kan pengetahuan soal sepatu lari juga belum sebanyak itu," curhat Dinda. "Pas udah selesai, kok kuku sakit dan ada yang patah juga? Jadi ternyata size sepatu lari harus dinaikkan sedikit supaya ada ruang untuk jari."
Setelah berkonsultasi dengan salah satu co-founder GirlsToGo lainnya, Dinda akhirnya mengetahui bahwa mengenakan sepatu biasa untuk berlari itu enggak dianjurkan.
Baca Juga: 5 Cara #Girls4TheFuture Biar Percaya Diri Berbicara Bahasa Inggris!
Berinvestasi pada Sepatu Lari
Mengingat sepatu lari sangat membantu kita merasa lebih nyaman ketika berlari, Cesara dan Dinda merekomendasikan kita untuk berinvestasi pada sepatu lari.
Meski harganya mungkin agak mahal, yang terpenting adalah sepatu tersebut menjamin kaki kita tetap aman dan nyaman saat berlari, serta menghindari risiko cedera atau lecet.
"Penting investasi di sepatu, tentunya karena misalnya enggak pakai yang didesain untuk lari, kasihan badan kita sendiri kalau cedera," kata Cesara.
Sementara menurut Dinda, kita enggak perlu langsung membeli sepatu lari termahal untuk digunakan.
"Yang sesuai sama kantong dan tujuan dan sesuai dengan motivasi," ujar cewek yang pernah mengikuti kegiatan lari Borobudur Marathon, Pocari Sweat Run Singapore, dan Women's 10K London itu.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR