CewekBanget.ID - Adanya bakteri Lactobacillus memang membuat vagina punya aroma yang khas atau dikenal dengan bau alami vagina.
Sekilas tentang Lactobacillus yang perlu kita ketahui girls, ini adalah bakteri baik yang berfungsi membatasi pertumbuhan bakeri jahat.
Lactobacillus juga berperan menjaga tingkat keasaman vagina.
Baca Juga: Pentingnya Jaga Kesehatan Vagina dengan Terapkan 6 Kebiasaan Ini, Yuk!
Bau alami vagina adalah hal yang normal, tapi ada beberapa bau atau aroma tertentu dari vagina yang bisa menandakan kondisi kesehatan tertentu.
Salah satunya adalah bau kurang sedap dan menyengat pada vagina.
Munculnya bau kurang sedap dan menyengat pada vagina ternyata bisa disebabkan oleh beberapa hal, lho!
Jangan abai, ini 8 hal yang bisa jadi penyebab vagina berbau tak sedap dan menyengat:
Malas ganti pembalut
Kebiasaan jarang dan malas ganti pembalut saat mentruasi juga bisa memicu munculnya aroma kurang sedap pada vagina.
Itu terjadi karena darah menstruasi yang menumpuk dan bercampur dengan bakteri menyebabkan iritasi, rasa gatal serta aroma enggak sedap.
Maka dari itu, penting banget untuk kita rajin ganti pembalut setiap 4 jam saat menstruasi.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, 5 Hal Ini Bisa Jadi Tanda Infeksi Vagina. Waspada!
Vaginosis bakterialis
Vagina berbau tak sedap dan menyengat juga bisa disebabkan karena kita mengalami vaginosis bakterialis, yaitu adanya infeksi bakteri pada vagina yang disebabkan ketidakseimbangan jumlah bakteri alami vagina.
Ini terjadi karena menurunnya jumlah bakteri baik alami, yang menyembabkan pertumbuhan bakteri jahat alami di vagina (bakteri anaerob) meningkat.
Selain aroma yang kurang sedap, gejala infeksi bakteri atau vaginosis bakterialis juga bisa berupa keluarnya cairan keputihan berwarna abu-abu atau putih susu.
Dilansir dari Kompas.com, gejala ini kita alami bersamaan dengan rasa nyeri dan sensasi perih seperti terbakar pada vagina.
Baca Juga: Hati-hati, Jerawat di Vagina Bisa Muncul karena 6 Hal Ini, Lho!
Jarang membersihkan vagina
Duh.. kalau kita punya kebiasaan ini, harus segera dihilangkan ya, girls!
Jarang membersihkan vagina dapat menyebabkan menumpuknya koloni kuman pada area vagina, yang bisa membuat vagina jadi berbau enggak sedap.
Karena itu, setelah berkeringat (misalnya setelah olahraga), selama menstruasi atau ketika keputihan, kita harus lebih rajin untuk menjaga kebersihan vagina.
Misalnya dengan membasuh vagina dengan air dan cara yang tepat, menggunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat, sering mengganti celana dalam dan rajin mengganti pembalut.
Perubahan hormon
Selain itu, perubahan hormon juga bisa jadi penyebab vagina berbau tak sedap, lho!
Misalnya saja selama siklus menstruasi.
Fyi, ketika kadar estrogen dalam tubuh cewek meningkat, aroma vagina umumnya akan menjadi lebih tajam.
Baca Juga: Sering Sakit Kepala Saat Menstruasi? 3 Hal Ini Mungkin Jadi Penyebabnya!
Makanan yang dikonsumsi
Selanjutnya, yang mungkin kerap kita abaikan adalah bahwa makanana yang kita konsumsi juga bisa memengaruhi bau pada vagina, lho.
Dilansir dari Kompas.com, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan dan rempah-rempah beraroma kuat dapat menyebabkan vagina berbau menyengat.
Makanan dan rempah tersebut, diantaranya cabai, lada, bawang putih, bawang merah, kol, keju, ikan, dan brokoli.
Untuk itu, batasi makanan tersebut biar vagina enggak berbau menyengat, ya.
Baca Juga: Tidur Tanpa Celana Dalam Ternyata Baik untuk Kesehatan! Kok Bisa?
Keringat berlebih
Kulit di sekitar vagina cenderung lebih mudah berkeringat.
Itu karena bagian luar organ intim memiliki kelenjar khusus bernama kelenjar keringat apokrin.
Nah, kelenjar tersebut mengeluarkan keringat yang mengandung protein, yang akan diurai oleh bakteri.
Proses inilah yang bisa memicu munculnya aroma pada vagina.
Saat produksi keringat berlebihan, rasa gatal kemungkinan muncul.
Saat kita menggaruknya, infeksi dapat terjadi dan memicu munculnya kondisi vagina berbau tak sedap.
Pakai celana dalam yang kurang tepat
Pemilihan celana dalam sebenarnya adalah hal penting namun sering kita abaikan.
Sebaiknya kita memakai celana dalam yang bahannya mampu menyerap keringat dengan baik dan enggak terlalu ketat.
Bukan tanpa alasan, penggunaan celana dalam yang super ketat dapat menyebabkan frekuensi gesekan di area sekita vagina jadi lebih sering.
Alhasil, berbagai macam masalah termasuk iritasi kulit pun sangat mungkin terjadi.
Selain sebabkan iritasi, penggunaan celana dalam yang terlalu ketat juga membuat keringat terperangkap di area vagina yang lembap.
Kondisi seperti inilah yang bisa jadi tempat jamur berkembang biak, yang akhirnya menimbulkan bau kurang sedap pada vagina.
Baca Juga: Bahaya! 5 Kesalahan Membersihkan Vagina Ini Bisa Mengganggu Kesehatan
Ada kemungkinan mengalami Trikomoniasis
Trikomoniasis, adalah salah satu penyakit menular seksual atau infeksi yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis, juga bisa jadi memicu munculnya bau tak sedap dan amis pada vagina.
Gejala terkena Trikomoniasis biasanya disertai dengan munculnya cairan berwarna kuning atau kehijauan, rasa gatal pada vagina, dan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Namun untuk mengetahuinya secara detail, kita perlu konsultasi ke dokter.
Sudah tahu berbagai penyebabnya, yuk kita jangan abai lagi, ya!
Mulai sekarang kita lebih aware lagi sama kondisi kesehatan dan kebersihan vagina.
Baca Juga: Hilangkan Bau Tak Sedap Vagina dengan Konsumsi 5 Buah Terbaik Ini
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR