Sekilas tentang pendidikan vokasi
Dilansir dari website Kemendikbud, Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, menjelaskan bahwa pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Kurikulum vokasi disusun dengan porsi 60% praktik dan 40% teori. Jadi, kalau karakter calon mahasiswa itu lebih menyenangi hal-hal yang praktis dan dengan porsi teori yang secukupnya. Vokasi jadi pilihan tepat,” ungkap Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.
Pendidikan vokasi akan fokus pada penerapan atau praktik dibanding dengan mempelajari teori, sehingga lulusan vokasi memang dipersiapkan untuk siap terjun ke dunia kerja.
Kalau dilihat dari segi jurusan yang disediakan, umumnya pendidikan vokasi memiliki jurusan yang lebih spesifik dibandingkan sarjana.
Baca Juga: Perbedaan Vokasi dan Sarjana yang Perlu Remaja Ketahui Agar Bisa Sukses
Jenjang Diploma III (D3)
Ada 4 jenjang dalam pendidikan vokasi yang bisa kita jadikan pilihan, mulai dari Diploma I hingga Diploma IV.
Buat kita yang tertarik mengambil Diploma III atau yang disebut dengan Ahli Madya, lama pembelajaran jenjang ini adalah 3 tahun.
Terdiri dari 6 semester, program D3 memiliki sekitar 112 SKS, girls.
Umumnya, syarat kelulusan untuk jenjang D3 adalah laporan praktik dan laporan ilmiah.
Gelar untuk lulusan D3 disingkat A.Md. yang berarti profesional ahli madya.
Misalnya, kita mengambil jurusan D3 Kesehatan Gigi maka gelar yang akan kita terima adalah A.Md.K.G.
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR