Kepoin Fakta Program D2 Jalur Cepat. Bye-bye Masalah Pengangguran!

Salsabila Putri Pertiwi - Rabu, 22 Desember 2021 | 19:05
 
Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi
foto : Dok. HAI-Online

Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi

Dual System untuk Atasi Pengangguran

Bukan tanpa alasan, program D2 yang satu ini diberi julukan Jalur Cepat.

Setelah lulus SMK, kita akan diarahkan untuk langsung mempersiapkan diri menuju masa magang, sehingga kita cuma akan menempuh masa kuliah di politeknik selama 1,5 tahun atau 3 semester. Wow!

“Setelah di SMK lulus 3 tahun, itu masuk ke semester 1 politeknik,” ungkap Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, dalam sesi bimbingan teknik D2 Jalur Cepat (22/11). “Langsung pindah. Itu jadi mahasiswa, kuliah di politeknik semester 1, terus semester 2 dan 3 ke industri, magang.”

Eits, enggak sekadar magang, kita juga masih tetap mendapatkan pembelajaran sesuai bidang terkait di semester 2 dan 3 saat menempuh jenjang D2 melalui program Fast Track alias Jalur Cepat ini.

Sistem ini dinamakan dual system, yaitu ketika kita bisa menjalani magang, bekerja, menerima upah, serta mendapatkan kompetensi yang lebih tinggi, tetapi juga harus tetap mengikuti kelas atau training yang diselenggarakan oleh industri.

“Magang, tapi ada pembelajarannya, training sambil magang. Jadi nanti pulang magang itu dianggap setara dengan 36 SKS,” lanjut Wikan.

Link and Match Berkat Jalur Cepat

Link and Match Vokasi

Link and Match Vokasi

Kita juga akan mengerjakan project-based learning (PBL) saat menempuh program D2 Jalur Cepat.

PBL sendiri merupakan tugas perkuliahan yang berkaitan dengan proyek nyata dari industri, sehingga hasil pengerjaannya dapat langsung digunakan di industri tersebut.

Editor : CewekBanget

Baca Lainnya



PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 50

Latest

Popular

Tag Popular

x