Lulusan D4 dengan skill yang lebih menjurus, memungkinkan kita memiliki kesempatan kerja yang luas.
Terlebih saat ini, banyak lapangan pekerjaan yang memang lebih mengandalkan skill nyata untuk bisa langsung diterapkan.
Selain itu, lebih banyaknya komposisi praktikum membuat lulusan D4 jadi lebih terampil dan nilai skill praktiknya meningkat.
“Contohnya di bidang teknik mesin. Mahasiswa D4 akan belajar dan praktek teknik pengelasan di workshop dengan pola Project Based Learning atau project real dari industri yang dibawa masuk ke dalam kelas untuk dikerjakan, sebagai wahana pembelajaran langsung, sampai mereka layak dapat sertifikat kompetensi yang diakui oleh industri dan dunia kerja,” jelas Wikan pada video tentang D4 di YouTube Tim Dirjen Diksi.
Alhasil, lulusan D4 memiliki keahlian bekerja yang sudah sesuai minat dan spesifik, jadi perusahaan enggak perlu repot lagi menyaring skill dari calon karyawannya.
Keunggulan lulusan D4 yang lainnya adalah kita enggak hanya dapat ijazah kelulusan ketika di wisuda, tapi juga mengantongi beberapa sertifikasi kompetensi di bidang keahlian yang kita ambil.
Tentunya sertifikasi tersebut sudah diakui oleh industri dan dunia kerja, sehingga membuat lulusan D4 lebih siap terjun di dunia kerja dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Poin penting yang juga ditekankan oleh Wikan Sakarinto, bahwa Sarjana terapan bukan hanya sekedar mencetak tukang atau teknisi, tetapi lebih pada menciptakan supervisor atau manager di lapangan ataupun sebagai product designer.
Baca Juga: Biar Makin Yakin dan Tepat Sasaran, Cari Tahu Perbedaan D3, D4 dan S1, Yuk!

Ilustrasi bisnis
Lulusan Sarjana Terapan juga disiapkan untuk menjadi wirausaha-wirausaha hebat, berbekal pengetahuan dan pengalaman serta kompetensi yang dimiliki selama proses pembelajaran.
Namun sekali lagi, dua-duanya (D4 ataupun S1) sama-sama baik, punya keunggulan masing-masing dan bisa jadi pilihan, ya.