Memaafkan berarti kita menerima tanggung jawab untuk membersihkan kekacauan alih-alih menghancurkannya.
Ini artinya, kita enggak lagi berharap pada masa lalu dan menerima bahwa segala hal yang dulu ada telah rusak atau hancur.
Selain itu, memaafkan juga berarti kita telah menerima bahwa meskipun lingkungan kita telah porak poranda, kita tetap harus hidup di sana.
Dan kemarahan sama sekali enggak bakal membuat lingkungan tersebut dapat dibangun kembali seperti dulu.
Enggak Harus Berbaikan dengan Seseorang Setelah Memaafkan
Nah, kalau kita mengira memaafkan berarti harus memperlakukan orang yang menyakiti kita sebaik dulu dan berpura-pura ia enggak pernah menyakiti kita, ini pandangan yang keliru.
Kita memaafkan seseorang, tapi bukan berarti kita melupakan perbuatannya.
Toh, orang tersebut telah meninggalkan bekas luka pada diri kita.
Memaafkan berarti kita sudah usai menunggu orang lain untuk memperbaiki diri kita yang hancur; saatnya kita sendiri yang membersihkan kekacauan di sekitar kita alih-alih hanya menunggu dan pada akhirnya enggak bisa bertahan.
Baca Juga: Tahun Baru, Coba 5 Tips Ini Buat Belajar Memaafkan Diri Sendiri!
(*)
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR