Sementara gejala kompulsif yang mungkin dialami penderita OCD yaitu kebiasaan mencuci tangan sampai kulit tangan rusak saking takutnya terkena bakteri, kebiasaan mengecek pintu terlalu sering demi memastikan pintu sudah terkunci, menghitung pola-pola, dan mengulang-ulang doa, kata, atau kalimat tertentu.
Selain itu, stres berlebihan akibat berbagai hal enggak tersusun atau terjadi sebagaimana urutan yang kita bayangkan juga merupakan gejala OCD yang harus diwaspadai karena dapat mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Tingkat Keparahan
OCD biasanya dimulai di usia remaja atau dewasa muda, tapi enggak jarang gangguan ini terjadi sejak kecil.
Gejalanya cenderung meningkat seiring berjalannya waktu dan tipe obsesi atau kompulsi yang kita rasakan bisa berganti-ganti.
Selain itu, gejala OCD akan semakin parah saat kita mengalami stres yang lebih berat.
Fyi, OCD enggak sama dengan perfeksionisme, ya.
Kalau kita merasakan gejala obsesi atau kompulsi yang enggak wajar dan mengganggu keseharian kita, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter atau ahli.
Baca Juga: Sering Overthinking Bisa Jadi Gejala OCD? Kenali Dulu Tanda-Tandanya!
(*)
Source | : | Instagram,Mayo Clinic,National Institute of Mental Health |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR