Kondisi Kesehatan Kronis
Risiko kolestrol tinggi juga bisa meningkat apabila ada kondisi kesehatan tertentu yang memicu dan menyertainya.
Misalnya, melansir dari The Healthy, risiko kolestrol cenderung lebih tinggi pada orang dengan penyakit ginjal karena pasien penyakit ini mengalami kekurangan protein pada urine, yang coba digantikan tubuh dengan kolestrol LDL.
Selain itu, orang dengan kelainan tiroid dan diabetes juga berisiko memiliki kadar kolestrol tinggi.
Meski enggak berkaitan langsung, orang dengan kondisi peradangan kronis seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan psoriasis memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi dan otomatis harus mengecek kondisi kolestrol secara berkala pula.
Riwayat Keluarga
Biasanya, faktor risiko kolestrol menjadi lebih tinggi akibat riwayat keluarga terhadap kadar kolestrol tinggi.
Baca Juga: Kaya Nutrisi, Kuning Telur Rupanya Bermanfaat Bagi Kesehatan!
Kondisi yang disebut hiperkolestrolemia membuat seseorang berisiko 100 kali lebih tinggi atas kematian akibat masalah kardiovaskular.
Hal itu disebabkan oleh efek penyumbatan arteri dari tingginya kadar kolestrol.
Masalah Pernapasan
Apakah kita pernah mengalami sakit dada atau sulit bernapas?
Ini adalah gejala penyumbatan arteri akibat kolestrol tinggi yang harus kita waspadai.
Ini artinya, tingginya kolestrol membuat kita telah mulai mengalami penyakit jantung.
Kalau sudah begini, segera konsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR