Pakar Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si menjelaskan self healing sebenarnya merupakan teknik atau intervensi yang dilakukan ketika terjadi masalah atau gangguan psikologis.
Jadi, self healing diperlukan ketika ada pikiran atau perasaan yang mengganggu aktivitas dan fungsi sehari-hari.
“Misalnya, ketika kita merasa segala sesuatunya menjadi membosankan, sering kehilangan konsentrasi, atau kecemasan yang terkadang tidak jelas sumbernya," ujarnya, dikutip dari situs Unair News.
Menurutnya, kita juga bisa mendeteksinya dari sinyal tubuh yang bersifat fisik.
Baca Juga: Bagian dari Proses Healing, 5 Tips Memaafkan Diri Sendiri yang Bisa #GirlsIn5piration Terapkan!
Misalnya merasa mudah lelah, susah tidur atau keluhan fisik lainnya tanpa penyebab yang jelas.
Self healing bisa dilakukan dengan yoga, meditasi atau aktivitas lain yang berguna memunculkan emosi positif yang akan berdampak pada munculnya hormon endorfin atau sering disebut 'hormon bahagia'.
Enggak semua mampu melakukan self healing, lho!
Self healing bisa dilakukan oleh semua orang namun enggak semua orang bisa menerapkannya!
Ada orang yang merasa sulit untuk menyembuhkan dirinya sendiri sehingga membutuhkan bantuan profesional.
Primatia menguraikan, pendampingan langsung oleh psikolog akan membantu kita untuk menemukan kekuatan pribadinya agar bisa sembuh.
"Orang-orang seperti ini membutuhkan pendampingan langsung karena mereka akan merasa nyaman jika ada saran atau petunjuk yang jelas tentang apa yang harus dilakukan, tanpa harus melakukan proses refleksi," katanya.
Refleksi adalah hal yang sangat penting selama proses self healing karena menjadi proses menafsirkan pengalaman kita.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR