CewekBanget.ID - Sudah berapa lama hubungan kamu dengan pacar?
Kalau udah sampai bertahun-tahun, biasanya udah nyaman banget ya, girls!
Tapi, apa benar kita dan dia bertahan dalam hubungan yang sekarang semata-mata karena cinta?
Karena hubungan yang udah terjalin lama bisa jadi bertahan karena ikatan trauma semata, lho!
Baca Juga: 5 Relationship Goals Ini Cocok Jadi Resolusi Tahun Baru Bareng Pacar!
Trauma bonding atau ikatan trauma adalah keterikatan emosional dari pengalaman enggak menyenangkan di masa lalu.
Ikatan trauma berkembang akibat riwayat pelecehan, eksploitasi, atau ketergantungan emosional dalam hubungan sebelumnya.
kalau kita belum berdamai dengan diri sendiri, maka akan berpotensi membawa trauma tersebut ke hubungan yang baru.
Sehingga, kita berpotensi menciptakan hubungan yang enggak sehat karena enggak pernah merasa puas akan suatu hubungan percintaan.
Ada empat tanda hubungan bertahan bukan karena cinta, tetapi ikatan trauma seperti melansir Pinkvilla melalui Parapuan.co. Langsung aja simak, yuk!
1. Sangat terobsesi dengan pasangan
Daya tarik sangat penting untuk hubungan, fungsinya guna menjaga gairah dan perasaan cinta saat muncul rasa bosan.
Ketika kita memiliki ikatan trauma, ketertarikan kita pada pasangan begitu luar biasa hingga membuatmu kewalahan.
Ketertarikan ini sering menimbulkan perasaan gembira dan kecemasan, sebab kita sangat terobsesi padanya.
2. Menjauhkan kita dari orang lain
Hubungan asmara perlu dijaga untuk menjaga keharmonisan, tetapi bukan berarti melenyapkan hubungan lainnya.
Ikatan trauma membuat kita bergantung secara emosional pada pacar, yang membuat kita beranggapan enggak butuh orang lain.
Pada akhirnya, pacar kita jadi tempat kita berharap, yang membuat kita menjauhi orang-orang terdekat.
Namun perlu diingat bahwa hubungan di luar asmara juga penting, mereka adalah support system yang juga kita perlukan.
Baca Juga: Jangan Berlebihan! Ini 5 Tanda Kita Terlalu Bucin Sama Pacar
3. Berharap untuk mengubah pasangan
Saat kita menerima perlakuan buruk dari pasangan, kita kerap memakluminya dan berharap suatu hari nanti bisa mengubahnya.
Ketika kejadian itu terulang, kita memaafkannya lagi dan selalu meyakinkan diri sendiri mampu mengubah perilaku pasangan.
Ingatlah, mengubah perilaku enggak semudah itu, lho! Seseorang akan sulit berubah jika bukan atas kemauannya sendiri.
Saat terjadi masa-masa sulit dalam hubungan yang mungkin merugikan kita, selalu pertimbangkan kebahagiaan kita juga, ya!
Bila kita merasa enggak dicintai atau dihormati dalam hubungan, sebenarnya kita bertahan bukan karena cinta tetapi rasa takut.
4. Mengabaikan perilaku buruk pasangan
Loyalitas kepada pasangan yang kasar adalah ciri dari ikatan trauma, sebab kitamengabaikan perilaku buruknya.
Perilaku buruk pasangan seperti kekerasan fisik atau verbal sebenarnya bukan aib karena itu merugikan kita.
Alih-alih mengomunikasikannya, kita justru mengabaikan perilaku buruk dan mengingat masa indah bersama pacar demi melanjutkan hubungan.
Padahal, ikatan trauma terjadi ketika pacar dengan sengaja mengancam, mengintimidasi, memanipulasi, mengkhianati, dan mengendalikan kita.
Bertahan dalam hubungan yang toxic demi mempertahankannya bukanlah hal yang tepat, sebab itu sebenarnya bukan cinta tetapi ikatan trauma.
(*)
(*)
Baca Juga: 5 Kegiatan di Medsos yang Bisa Bikin Kita dan Pacar Jadi Berantem!
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR