3. Batuk croup
Anak-anak lebih sering mengalami jenis batuk ini daripada orang dewasa, dan kondisi itu dapat menghasilkan suara menggonggong selama batuk.
Ini disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada tenggorokan, yang merupakan penyebab suara khas batuk croup.
Croup biasanya disertai dengan suara serak, kesulitan bernapas, dan terkadang demam.
Meskipun croup terdengar menakutkan, biasanya enggak memerlukan kunjungan dokter, kok.
Tapi, kalau kita khawatir adik atau keponakan kita kesulitan bernapas, enggak ada salahnya melakukan pemeriksaan, ya!
Umumnya, tindakan terbaik untuk croup adalah duduk di kamar mandi beruap dan melakukan hal-hal lain untuk membantu meredakan peradangan dan membuka saluran udara.
4. Batuk enggak terkendali
Batuk ini disebut batuk paroksismal, dan biasanya memang enggak terkendali, keras, serta menyakitkan.
Batuk rejan termasuk dalam kategori ini, tetapi asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), TBC, dan pneumonia juga dapat menyebabkan batuk paroksismal.
Batuk rejan adalah yang paling serius dari semua jenis batuk, dan ditandai dengan batuk yang dalam dan cepat yang memburuk di malam hari dan diikuti oleh tarikan napas dalam yang sering mengeluarkan suara "whoop".
Batuk rejan dapat menyebabkan kekurangan oksigen karena orang kesulitan mengatur napas karena batuk yang enggak terkendali yang disebabkan olehnya.
Sementara itu batuk enggak terkendali yang disebabkan oleh TBC atau pneumonia bisa disertai dengan keluarnya darah.
Darah tersebut dapat berasal dari paru-paru, tenggorokan, atau saluran pernapasan di sekitarnya.
Umumnya, darah berwarna merah terang sampai pekat dengan tekstur yang sedikit berbusa karena bercampur dahak.
Kalau kita mengalami batuk jenis ini, segera periksa ke dokter untuk mengetahui apa yang jadi penyebabnya dan supaya bisa segera disembuhkan ya, girls!
(*)
Baca Juga: Batuk Tiba-tiba Padahal Enggak Sakit? Mungkin karena 5 Hal Ini!
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR