CewekBanget.ID - Pandemi COVID-19 baru mereda, kini di beberapa negara digemparkan lagi dengan kasus cacar monyet.
Cacar monyet termasuk penyakit zoonosis, alias dapat ditularkan hewan ke manusia.
FYI, wabah cacar monyet banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Barat seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Sebenarnya, cacar monyet pertama kali ditemukan di tahun 1958.
Meski belum masuk ke Indonesia, namun enggak ada salahnya bagi kita untuk segera mencari tahu gimana cara mencegah cacar monyet, nih.
Baca Juga: Hampir Mirip, 5 Perbedaan Antara Cacar Air dengan Cacar Monyet
"Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan," jelas Juru Bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH seperti yang dikutip dari Grid Health.
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap virus monkeypox, yang saat ini tengah beredar di beberapa negara.
Lantas, gimana cara mencegah penularan infeksi monkeypox atau cacar monyet?
"Monkeypox sebenarnya merupakan infeksi zoonosis yang disebabkan oleh Pox Virus. Menurut klasifikasi virus ini termasuk dalam famili kelompok virus Poxviridae, menyebabkan cacar Smallpox," kata Dr. dr. Prasetya Mawardi, SpKK(K), FINSDV, FAADV, di Poliklinik Infeksi Tropik KSM Ilmu Dermatologi dan Venereologi RSUD dr. Moewardi Surakarta.
Menurut dr Annisa Marsha Evanti, mahasiswa PPDS-DV yang bertugas di poli Dermatologi Tropik RSUD Moewardi, langkah utama dalam mencegah cacar monyet adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Berikut beberapa langkah yang bisa kita terapkan untuk mencegah cacar monyet:
1. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau memakai pembersih tangan yang bahan dasarnya alkohol.
2. Hindari melakukan kontak langsung dengan tikus atau primata.
3. Membatasi paparan langsung dengan darah atau hewan yang enggak dimasak hingga matang.
4. Menghindari kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi.
5. Enggak melakukan kontak dengan material yang terkontaminasi, seperti tempat tidur atau pakaian yang digunakan pasien cacar monyet.
6. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bagi pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah yang terjangkit cacar monyet, untuk segera melakukan pemeriksaan apabila merasakan gejalanya.
Baca Juga: Berpotensi Masuk ke Indonesia, Apa Sebenarnya Penyakit Cacar Monyet?
Seperti apa gejala cacar monyet?
Gejala infeksi virus monkepox yang biasa terjadi, yakni demam tinggi yang muncul secara mendadak setelah pulang dari wilayah berisiko.
Selain itu, terjadi juga pembesaran kelenjar getah bening dan muncul ruam sekitar 3 minggu setelah kepulangan.
Badan Penyakit Uni Eropa melaporkan, hingga saat ini sudah terdapat 219 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di seluruh dunia.
Eropa menjadi wilayah terbesar dengan kasus cacar monyet terbanyak, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa.
Sebagian besar kasus infeksi terjadi pada pria muda, terutama yang melakukan hubungan sesama jenis.
Inggris menjadi negara dengan laporan kasus monkeypox terbanyak, yakni 71 orang. Lalu diikuti oleh Spanyol 51 kasus dan Portugal 37 kasus.
Di luar Eropa, Kanada menjadi yang negara terbanyak kasus cacar monyet yakni 15 kasus. Sementara Amerika Serikat ada 9 kasus.
Semoga wabah cacar monyet ini enggak masuk ke Indonesia ya, girls!
(*)
Baca Juga: 4 Cara Mencegah HP Agar Enggak Gampang Panas. Biar Enggak Lemot!
Skincare Lokal Avoskin Membuka Avoskin Sanctuary dalam Perayaan 10 Tahun Komitmen Green and Clean Beauty
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR